IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Jama yang megah ini mulai digarap pembangunannya pada 1650 atau bertepatan dengan 10 Syawal 1060 Hijriah. Mengutip informasi yang tersari di Wikipedia, Sultan Shah Jahan mengutus Perdana Menteri Saadullah Khan untuk mengawasi langsung proses pembangunan masjid. Sedangkan, supervisi hariannya dilimpahkan tanggung jawabnya kepada Allami Said dan Fazl Khan.
Pembangunan masjid tersebut menghabiskan waktu sekitar enam tahun. Biaya yang dikeluarkan oleh pihak kekaisaran Mughal ini ditaksir menelan biaya senilai satu juta rupee dengan melibatkan sekitar 5.000 tukang batu terbaik pada masa itu.
Dibangunnya masjid tersebut selaras dengan perpindahan ibu kota Dinasti Mughal dari Agra ke Delhi. Kota baru itu diberi nama Shahjahanabad. Kota ini berada di sepanjang tepi timur Sungai Yamuna. Pada bagian timur laut, dibangun pusat pemerintahnya yang bernama Red Fort. Lalu, sekitar 500 meter ke arah barat dari pusat pemerintahan tersebut dibangunlah Masjid Jama. Pola pembangunan semacam ini juga sering ditemukan pada pembentukan tata kota di Tanah Jawa.
Bentuk awal dari lokasi tempat itu adalah daerah bebatuan. Bebatuan nan cadas ini akhirnya mampu disulap sebagai tempat yang menawan. Saat ini, Masjid Jama tak hanya dijadikan sebagai tempat ibadah saja bagi umat Islam di India. Namun, masjid tersebut telah menjadi salah satu destinasi wisata memikat, seperti halnya Taj Mahal yang juga dibangun pada masa pemerintahan Shah Jahan.