Kamis 01 Sep 2022 05:25 WIB

Malaysia akan Jadi Tuan Rumah Forum Keuangan Islam Global 2022

Malaysia tetap menjadi pemimpin global dalam keuangan Islam.

Rep: mgrol135/ Red: Ani Nursalikah
Bendera Malaysia. Malaysia akan Jadi Tuan Rumah Forum Keuangan Islam Global 2022
Foto: EPA
Bendera Malaysia. Malaysia akan Jadi Tuan Rumah Forum Keuangan Islam Global 2022

IHRAM.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Asosiasi Perbankan Islam dan Lembaga Keuangan Malaysia (AIBIM), bekerja sama dengan Bank Negara Malaysia (BNM) akan menjadi tuan rumah Forum Keuangan Islam Global 2022 (GIFF2022) pada Oktober.

 

Baca Juga

Bertema “Take the Reins”, forum dua tahunan yang pertama kali diadakan pada 2007 akan menyatukan para pemikir, pemimpin, dan inovator terbaik di industri ini untuk mengatasi masalah, peluang, dan keharusan yang diperlukan untuk meningkatkan kepemimpinan global dalam keuangan Islam.

 

AIBIM menyatakan para panelis akan menawarkan syariah mengambil aset metaverse; cryptocurrency; keberlanjutan dan teknologi; memobilisasi zakat, sedekah dan wakaf; pemimpin perempuan dalam keuangan Islam; serta peluang investasi halal yang muncul.

 

Dilansir Bernama, Rabu (31/8/2022), menurut asosiasi, Gubernur BNM Tan Sri Nor Shamsiah Mohd Yunus akan menyampaikan pidato utama di forum yang diadakan di sini pada 5 dan 6 Oktober 2022.

 

Di antara pembicara utama termasuk spesialis keuangan senior Bank Dunia Fredes Montes; mitra Oliver Wyman Dan Jones; manajer umum Monzo Jordan Shwide; ketua Innate Capital Partners/penasihat PBB untuk Keuangan Islam Aamir Rehman; dan kepala eksekutif mmob Irfan Khan.

AIBIM mengatakan sesi akan dibagi menjadi kuliah umum oleh penerima Royal Award untuk Keuangan Islam 2022, dan obrolan api unggun dengan ketua Lembaga Tebung Haji Tan Sri Azman Mokhtar tentang masa depan keuangan Islam.

 

"Ekonomi Islam sekarang menjadi bagian penting dari kebijakan pemulihan nasional di lebih banyak negara. Selain itu, pandemi telah mempercepat digitalisasi untuk mempromosikan inklusi keuangan," ucap ketua GIFF2022 Arsalaan Ahmed.

 

Perubahan kunci ini, katanya, ditambah dengan pertumbuhan yang kuat dalam keuangan Islam, menyoroti bahwa komunitas Islam memiliki pengaruh dan potensi besar untuk memimpin dan menciptakan dunia yang lebih seimbang, dengan memprioritaskan inklusivitas dan keberlanjutan.

 

“Sejalan dengan perkembangan global dan Cetak Biru sektor Keuangan Malaysia 2022-2026, yang bertujuan memajukan keuangan berbasis nilai melalui kepemimpinan keuangan Islam, GIFF2022 akan fokus pada peningkatan ketahanan industri untuk mengatasi kebutuhan ekonomi, sosial, dan lingkungan yang berkembang pesat untuk mendukung kepemimpinan global keuangan Islam," tambahnya.

 

Keuangan Islam rebound kuat pada paruh pertama tahun 2021 dengan aset keuangan Islam senilai 3,6 triliun dolar AS atau setara RP 53 kuadriliun pada 2021 dan diperkirakan akan mencapai 4,9 triliun dolar AS atau setara Rp 72 kuadriliun pada 2025.

 

Malaysia tetap menjadi pemimpin global dalam keuangan Islam dan menempati peringkat pertama di antara 81 negara selama sembilan tahun berturut-turut dalam Indikator Ekonomi Islam Global.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement