Kamis 27 Oct 2022 19:06 WIB

Sumber-Sumber Air di Kota Suci Yerusalem

Keberadaan sumber air tentunya sangat krusial dan vital di Yerusalem.

Yerusalem
Yerusalem

IHRAM.CO.ID, Alquds atau Yerusalem adalah kota bersejarah sepanjang peradaban manusia. Kota ini memiliki riwayat panjang perebutan dari berbagai entitas bangsa. Yerusalem pernah ditaklukkan oleh Babilonia, Romawi, Persia, dan dalam masa yang cukup lama menjadi saksi kegigihan tentara Islam melepaskan cengekeraman tentara Salib di lokasi Masjid Al-Aqsha ini berada.

Selain situs-situs agama, keberadaan sumber air tentunya sangat krusial dan vital guna menopang eksistensi sebuah peradaban. Apalagi, kota legendaris ini berada di dataran tinggi serta tidak dikelilingi sungai dengan air yang mengalir layaknya Sungai Nil di Mesir.

Baca Juga

Warga Yerusalem hanya mengandalkan air sumur dan kolam penampungan air hujan sebagai tumpuan utama memenuhi kebutuhan air. Sejak periode awal, masyarakat terbiasa menadah air hujan dalam kolam besar. Tercatat ada beberapa kolam penadah air di Yerusalem, seperti Umm ad-Daraj dan at-Tahtaniyyah, yang kerap disebut dengan al-Hamra'.

‘Ain Salwan terkenal mujarab

Sumber mata air ini paling utama dan terkenal di Yerusalem. Nama lainnya, yaitu Umm ad-Daraj, 'Ain Jaihun, dan 'Ain al-Udzra'. Letaknya berjarak 300 meter dari sudut tenggara Al-Aqsha. Khalifah Usman bin Affan mewakafkan sumur ini kepada para fakir Yerusalem.

Airnya terkenal mujarab disandingkan dengan zamzam. 'Ain Salwan bagi tentara Salib dianggap vital selama pendudukan 1099-1187 M. Mereka meyakini di sinilah Bunda Maria (Siti Maryam) mencuci baju Nabi Isa AS. Di tempat ini pula, Isa mengobati pasiennya dari kebutaan. 

Kolam al-Qanuni mengairi dua kota besar

Kolam ini dibangun oleh Sultan Ottoman, Sulaiman al-Qanuni Abu al-Qassam al-Hailuni, lima km arah selatan dari Kota Beitlehem, Tepi Barat, pada 943 H/1526 M. Ada tiga sumur penadah utama.

Kapasitasnya 200 ribu volume air yang mampu mengairi dua kota sekaligus, Beitlehem dan Yerusalem, selama beraabad-abad, tetapi kini hanya bisa mengairi Beitlehem. Selain kolam ini, Sultan Sulaiman pernah membangun sumur di Arafah untuk kepentingan para jamaah haji.  

Penampungan sementara di Bait Hasada

Kolam yang terletak di Gerbang al-Asbath Yerusalem ini konon difungsikan sebagai penampungan air sementara dan pengobatan. Bentuknya sederhana, yang penting bisa menadah air. Biasanya, tak jauh dari kolam dengan jenis ini terdapat kolam-kolam penadah air yang besar, seperti Kolam Hamila dan Kolam al-Qanuni.

sumber : Republika
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement