IHRAM.CO.ID, Arabes dianggap sebagai karya seni terindah di dunia Islam. Selain karena tidak menggambarkan kefanaan seperti binatang dan manusia, karya tersebut juga sesuai ajaran Islam yang melarang penggambaran makhluk bernyawa. Terlebih lagi arabes merupakan sebuah penggambaran dari sifat Ilahiyah, yang tanpa batas baik oleh ruang maupun waktu.
Arabes bisa kita nikmati keindahannya pada sejumlah bangunan peninggalan masa kejayaan Islam, terutama bangunan masjid. Dengan mengelakkan seni figuratif dari pengaruh kebudayaan terdahulu, yang lebih memberi perhatian pada makhluk ciptaan dibandingkan Penciptanya, seniman Muslim telah memperlihatkan kejeniusan mereka.
Dalam artikelnya yang berjudul "Introduction to Islamic Art", Dr Rabah Saud mengungkapkan bahwa kejeniusan para seniman Muslim dalam menciptakan karya seni arabes ini, salah satunya dituangkan pada bangunan Qubbah as-Sakhrah atau Kubah Batu di Yerusalem. Karya arsitektur kuno yang megah ini, tulis Rabah, dihiasi kaligrafi serta desain arabes geometris dan floral, meninggalkan gambar pemandangan atau potret naturalistis.
Bangunan Kubah Batu ini menampakkan upaya kaum Muslim mengangkat bentuk desain nonfigural yang sebelumnya merupakan seni kelas dua dan kurang mendapatkan perhatian. Ini merupakan salah satu contoh terobosan estetis para seniman Muslim yang diterapkan pada berbagai media, termasuk tekstil, keramik, kayu, logam, dan lain-lain.
Sementara corak arabes berbeda ditunjukkan dalam arsitektur Masjid Samarra di Irak. Dinding masjid ini mengedepankan dekorasi berupa gambar dedaunan dan cabang-cabang pohon anggur yang dituangkan dalam bentuk lukisan abstrak. Karya seni arabes ini juga bisa kita nikmati dengan melihat arsitektur Masjid Biru yang sering disebut Blue Mosque di Istanbul Turki, Masjid Baths, Alhambra di Granada Spanyol, Masjid Kerman di Iran, dan Masjid Mazar-e-Sharif di Afghanistan.
Menurut Rabah, pengaruh tauhid dalam seni inilah yang membawa seni Islam ke garis paling depan dalam produksi dan keterampilan artistik Islam. Pengaruh ini pulalah yang mendorong pemakaian pola geometris dan tumbuhan yang indah, menyebabkan para seniman Muslim di setiap zaman dan wilayah menjadi unggul dalam kreasi desain abstrak yang abadi itu.