IHRAM.CO.ID, MOSKOW -- Rusia pada Rabu (2/11/2022) mengumumkan bahwa mereka akan kembali mengimplementasikan kesepakatan koridor biji-bijian di Laut Hitam yang dicapai pada Juli kemarin. “Berkat partisipasi PBB dan dukungan dari Turki, kami berhasil mendapatkan jaminan tertulis yang diperlukan dari Ukraina mengenai kesepakatan biji-bijian itu,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan.
Rusia menganggap jaminan yang diterima dari Ukraina cukup dan melanjutkan penerapan perjanjian gandum tersebut, kata kementerian itu. Pada Sabtu, Kemhan Rusia mengumumkan penangguhan kesepakatan menyusul serangan terhadap armada Rusia di Laut Hitam di pelabuhan Sevastopol.
Pada 22 Juli, Turki, PBB, Rusia, dan Ukraina menandatangani perjanjian di Istanbul untuk melanjutkan ekspor gandum dari tiga pelabuhan Laut Hitam Ukraina, yang dihentikan sementara setelah perang Rusia-Ukraina dimulai pada Februari. Sekitar 10 juta ton gandum telah dikirim dari Ukraina berdasarkan kesepakatan itu.
PBB, Amerika Serikat (AS), Turki, dan negara-negara lain serta aktor internasional menekankan keinginan mereka agar kesepakatan itu berlanjut. Sebelumnya, kesepakatan gandum Laut Hitam akan dilanjutkan pada Rabu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan setelah melakukan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Setelah percakapan telepon kami dengan Putin kemarin, mulai siang hari ini, pengiriman biji-bijian akan dilanjutkan seperti yang direncanakan sebelumnya," kata Erdogan pada rapat fraksi Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) di gedung parlemen.
Presiden Erdogan mengatakan dia akan menelpon Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Rabu. Rusia pada Sabtu lalu mengumumkan bahwa mereka akan menangguhkan partisipasinya dalam kesepakatan ekspor biji-bijian di Laut Hitam yang ditengahi PBB karena serangan Ukraina terhadap kapalnya di Laut Hitam.