IHRAM.CO.ID, KAIRO -- Tingkat perceraian di Mesir melonjak. Mesir mencatat sekitar 25 perceraian untuk setiap 100 pernikahan baru. Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Menteri Solidaritas Sosial Nevine El-Qabbaj di Parlemen pada Senin (5/12/2022).
“Tingkat perceraian tertinggi di antara rentang usia 20-30 tahun,” kata El-Qabbaj dalam pertemuan dengan komite solidaritas sosial DPR, dilansir dari Ahram, Jumat (9/12/2022).
Menurut data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Mobilisasi dan Statistik Publik (CAPMAS), jumlah perceraian pada 2021 mencapai 254.777, meningkat sebesar 14,7 persen dibandingkan tahun 2020. Di sisi lain, jumlah akad nikah hanya meningkat setengah persen pada 2021 menjadi 880.041.
“Jumlah perceraian pada 2020 menurun sebesar 5,3 persen dibandingkan dengan 2019,” menurut CAPMAS
Pemerintah telah bekerja untuk mengurangi jumlah perceraian, termasuk dengan meluncurkan inisiatif seperti Mawadda ("Keramahan") yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran di kalangan pemuda tentang nilai pernikahan.
Inisiatif ini diluncurkan pada 2019 oleh Kementerian Solidaritas Sosial bekerja sama dengan banyak lembaga negara serta Al-Azhar dan Gereja Ortodoks Koptik.