Kamis 15 Dec 2022 21:21 WIB

Keramik, Salah Satu Bukti Kejayaan Peradaban Islam

Keramik dari peradaban Islam mampu tampil beda, tentu dengan ciri khas tersendiri.

Pengerajin membuat keramik di Pundong, Bantul, Yogyakarta, Kamis (25/11). Pundong menjadi sentra pembuatan gerabah keramik ukuran kecil. Seperti cangkir, teko, vas bunga, dan perkakas kecil. Keramik produksi Pundong sudah dipasarkan hingga Amerika dan Eropa.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pengerajin membuat keramik di Pundong, Bantul, Yogyakarta, Kamis (25/11). Pundong menjadi sentra pembuatan gerabah keramik ukuran kecil. Seperti cangkir, teko, vas bunga, dan perkakas kecil. Keramik produksi Pundong sudah dipasarkan hingga Amerika dan Eropa.

IHRAM.CO.ID, Buah karya para seniman Muslim di era keemasan memang sungguh luar biasa. Baru-baru ini, seorang ilmuwan Amerika Serikat (AS) bernama Peter J Lu dibuat takjub dan tercengang saat meneliti keramik yang didesain para seniman Muslim di abad ke-12 M. Ilmuwan dari Universitas Harvard itu menemukan fakta bahwa para pembuat keramik Muslim di era kekhalifahan sudah menguasai quasicrystalline geometry.

‘’Padahal, quasicrystalline geometry merupakan sesuatu yang baru dipahami para ahli matematika Barat 30 tahun terakhir ini,’‘ ungkap Lu takjub.

Baca Juga

Fakta itu membuktikan bahwa para seniman Muslim tak sembarang dalam mencipta dan mendesain sebuah keramik. Seniman Muslim, tutur Lu, sudah menguasai matematika yang justru baru ditemukan matematikus Barat pada tahun 1970-an.

‘’Ini sungguh sangat menarik.’‘

Kemampuan dan keberhasilan para seniman Muslim dalam memproduksi keramik merupakan salah satu bukti kejayaan Islam di masa kekhalifahan. Syahdan, peradaban Islam mulai menguasai teknologi pembuatan tembikar atau keramik dimulai pada tahun 622 M. Teknologi pembuatan keramik itu dikuasai para seniman Muslim, setelah kekhalifahan Islam melebarkan wilayah kekuasaannya hingga ke Bizantium, Persia, Mesopotamia, Anatolia, Mesir, hingga Andalusia.

Sejarah peradaban Islam tak ‘menutup mata’ jika kemampuan para seniman Muslim dalam mengembangkan teknik pembuatan keramik khas Islam banyak dibantu orang-orang Cina, Mesir, dan Yunani. Meski begitu, keramik dari peradaban Islam mampu tampil beda, tentu dengan ciri khas tersendiri. Malah, teknik dan desain keramik Islam mampu memberi pengaruh yang begitu besar bagi peradaban Barat.

Menurut Emily Stockin dalam tulisannya yang bertajuk ‘The Pottery of Islam’, para seniman Muslim mampu mengembangkan beragam teknik baru pembuatan keramik yang khas Islam. ‘’Tembikar Islam paling termasyhur karena lapisannya yang berkilau,’‘ papar Stockin. Tak cuma itu, keramik Islam juga begitu unik dengan desain hiasan nan estetis.

Yang tak kalah penting, peradaban Islam di era keemasan sudah mulai menggunakan lantai keramik sebagai motif hiasan utama dalam arsitekturnya. Pada masa kekhalifahan, negerinegeri di Timur Tengah lainnya seperti, Iran, Irak, Suriah, dan Mesir merupakan sentra utama pro dusen keramik Islam. Dari kawasan itulah, aneka produk tembikar atau keramik khas Islam berkembang begitu pesat selama beberapa abad.

‘’Sejarah keramik Islam yang berkembang di sentra industri keramik itu dapat dibagi dalam tiga periode,’‘ papar Stockin. Pertama adalah periode awal yang berlangsung dari abad IX hingga abad XI. Kedua adalah periode pertengahan dari abad XII hingga abad XIV. Periode ketiga berlangsung dari abad XV hingga abad XIX.

Sebelum mampu mengembangkan teknik sendiri, pada periode awal para seniman Muslim masih banyak terpengaruh gaya dari negeri lain dalam membuat keramik. Menurut Sejarawan, Arthur Lane, produksi tembikar pada era kekuasaan Dinasti Abbasiyah mulai meningkat. Pada era itu, papar Lane, produksi keramik di dunia Islam mendapat pengaruh dari Cina.

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement