IHRAM.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau hingga saat ini menerima laporan 10 kabupaten dan kota di Riau menetapkan status siaga darurat banjir dan longsor.
"Setelah penetapan status siaga darurat banjir dan longsor Kabupaten Kampar, Kuantan Singingi, Pelalawan, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Bengkalis, Indragiri Hilir, Kepulauan Meranti, Siak dan kota Pekanbaru, maka BPBD kabupaten dan kota se-Riau dan pemerintah setempat agar menyiagakan personil di posko-posko yang sudah ditetapkan," kata Kepala BPBD Provinsi Riau Edy Afrizal kepada wartawan, Kamis (22/12/2022).
Ia mengatakan setelah 10 kabupaten/kota menetapkan status siaga banjir dan longsor, maka instansi terkait diminta semua tetap siaga di posko masing masing. Dua daerah yang belum menetapkan status siaga banjir dan longsor, yakni kota Dumai dan Kabupaten Indragiri Hulu.
"Namun demikian, potensi banjir kerap terjadi di Pelalawan sehingga membutuhkan pemantauan dan petugas yang disiagakan. Banjir yang kami pantau itu di Pelalawan, yakni di jembatan Kerinci jika curah hujan tinggi air sungai bisa meluap dan menggenangi jalan serta permukiman warga," ujarnya.
Namun, ia mengatakan dirinya sudah berkoordinasi dengan BMKG. Beberapa daerah di pesisir Riau berpotensi terjadi curah hujan tinggi sehingga BPBD dan pemerintah setempat diminta harus tetap siaga.
Berdasarkan informasi dari situs www.bmkg.go.id/cuaca/prakiraan-cuaca.bmkg perlu diwaspadai hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Kampar, Kabuapten Rokan Hilir, Kabupaten Bengklias, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Siak, Kabupaten Kepulauan Meranti dan Kota Dumai pada pagi dan sore atau malam hari.