Rabu 25 Jan 2023 16:43 WIB

Mataram Prioritaskan Calon Haji yang Tertunda Berangkat ke Tanah Suci

Calon haji yang tertunda rata-rata berusia 65 tahun ke atas.

Jamaah haji berjalan mengelilingi Kabah, bangunan kubik di Masjidil Haram, selama ibadah haji tahunan, di Mekkah, Arab Saudi, Selasa (10/7/2022). Ibadah haji tahunan Islam di Arab Saudi akan kembali ke tingkat pra-pandemi pada 2023 setelah pembatasan melihat peringatan keagamaan tahunan dibatasi karena kekhawatiran tentang virus corona, kata pihak berwenang.
Foto: AP Photo/Amr Nabil
Jamaah haji berjalan mengelilingi Kabah, bangunan kubik di Masjidil Haram, selama ibadah haji tahunan, di Mekkah, Arab Saudi, Selasa (10/7/2022). Ibadah haji tahunan Islam di Arab Saudi akan kembali ke tingkat pra-pandemi pada 2023 setelah pembatasan melihat peringatan keagamaan tahunan dibatasi karena kekhawatiran tentang virus corona, kata pihak berwenang.

IHRAM.CO.ID, MATARAM -- Kantor Kementerian Agama Kota Mataram di Provinsi Nusa Tenggara Barat memprioritaskan calon haji yang sejak tahun 2020 tertunda berangkat ke Tanah Suci dalam pemberangkatan jamaah haji tahun 2023.

Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Kota Mataram H Kasmi di Mataram, Rabu, mengatakan bahwa ada 344 calon haji yang tertunda berangkat berhaji sejak tahun 2020.

"Untuk musim haji tahun ini, 344 calon haji tersebut diprioritaskan karena mereka sudah melunasi biaya perjalanan ibadah haji sejak tahun 2020, bahkan mereka sudah punya paspor," katanya.

Menurut dia, calon haji yang tertunda rata-rata berusia 65 tahun ke atas karena Pemerintah Arab Saudi membatasi usia jamaah haji maksimal 65 tahun dalam pelaksanaan ibadah haji tahun 2022.

Selain itu, Pemerintah Indonesia tidak memberangkatkan jamaah haji ke Tanah Suci pada tahun 2020 dan 2021 masih dalam masa pandemi COVID-19.

Pemerintah Indonesia pada tahun 2023 mendapat kuota memberangkatkan 221 ribu orang untuk berhaji. Kuota tersebut sama dengan kuota yang diberikan untuk Indonesia pada masa sebelum pandemi.

Kasmi mengatakan bahwa kuota pemberangkatan jamaah haji untuk Kota Mataram pada 2023 kemungkinan juga sama dengan pada masa sebelum pandemi, yakni739 orang. Calon haji yang tertunda berangkat ke Tanah Suci sejak 2020 diprioritaskan dalam pemanfaatan kuota pemberangkatan jamaah haji 2023.

"Nama jamaah yang akan diberangkatkan di luar jemaah tunda hingga saat ini masih belum keluar. Kami masih menunggu rilis dari Kementerian Agama terkait nama jamaah yang akan diberangkatkan tahun ini," kata Kasmi.

Dia mengimbau jamaah yang berpeluang berangkat berhaji tahun ini mulai mempersiapkan diri, termasuk mempersiapkan dana untuk melunasi biaya perjalanan ibadah haji.

"Kami harapkan jamaah bisa mempersiapkan diri lebih awal," katanya.

Dia menjelaskan bahwa 344 calon haji yang sejak tahun 2020 tertunda berangkat ke Tanah Suci membayar biaya perjalanan ibadah hajisekitar Rp38 juta per orang.

Mereka kemungkinan harus membayar tambahan biaya karena Kementerian Agama mengusulkan biaya perjalanan ibadah haji tahun 2023 rata-rataRp69.193.733 per orang.

Pada pelaksanaan ibadah haji tahun 2022, biaya perjalanan ibadah haji untuk jamaah dari daerah Embarkasi Lombok lebih dari Rp 41 juta per orang.

Namun, ketika itu pemerintah tidak meminta anggota jamaah yang sudah melunasi biaya perjalanan ibadah haji sekitar Rp 38 juta pada 2020 dan tidak menarik dananya untuk menyetorkan tambahan biaya.

"Semoga kebijakan itu juga diberlakukan tahun ini agar jemaah lansia yang sudah tunda tiga tahun bisa diberangkatkan musim haji 2023," kata Kasmi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement