Rabu 22 Feb 2023 00:05 WIB

Hikmah Sa'i yang Perlu Diketahui Jamaah Haji dan Umroh

Pekerjaan yang dilakukan dengan sungguh- sungguh itu sangat disenangi Allah SWT.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Siluet jamaah sai antara bukit Safa dan Marwa. Hikmah Sai yang Perlu Diketahui Jamaah Haji dan Umroh
Foto:

Aisyah Radhiyallahu Anhu berkata, Rasulullah SAW bersabda: Sungguh Allah SWT sangat senang jika salah satu di antara kalian melakukan suatu pekerjaan dengan sungguh- sungguh." (HR At-Tabrani dari ‘Aisyah Radhiyallahu Anhu)

Ketika seseorang menghayati dan meresapi syariat sa’i, akan muncul dalam dirinya sikap-sikap positif menghadapi berbagai tantangan hidup, antara lain kerja keras, optimisme, kesungguhan, keikhlasan, kesabaran, dan tawakkal.

Karunia Allah kadang-kadang diperoleh tanpa disangka sebelumnya. Dia akan memberikan anugerah kepada hamba-Nya yang rajin dan konsisten menjalankan tugas fungsinya. Setelah berusaha, hendaklah ia bertawakkal dan menyerahkan hasilnya kepada Allah SWT.

Sa’i dimulai dari bukit Shafa dan diakhiri di bukit Marwa. Ini artinya dalam menjalani bisnis, menjalani pekerjaan, seseorang harus memastikan diri bahwa dia memulainya dengan hal yang suci, baik, dan bersih.

Pekerjaan yang diawali dengan hal yang baik, bersih, dan suci akan mengantarkannya kepada keberhasilan dan kesejahteraan. Itulah makna Marwa, sebuah kondisi tercukupi dan terpenuhi semua kebutuhan hidupnya.

Dengan demikian, sa’i mengajarkan manusia tentang pentingnya berusaha dengan sekuat tenaga. Tanpa berusaha, kebahagiaan tidak akan pernah ada.

 

Penjelasan hikmah mencium Hajar Aswad ini dijelaskan dalam buku Tuntunan Manasik Haji dan Umroh terbitan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama, 2020.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement