Senin 20 Feb 2023 01:25 WIB

Tujuh Panduan Haji Lengkap Untuk Jamaah

Haji dapat didefinisikan sebagai pengalaman spiritual tahunan.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
 Tujuh Panduan Haji Lengkap Untuk Jamaah. Foto:  Jamaah haji sedang melaksanakan shalat wajib di Masjidil Haram pada musim haji 1440 H / 2019 M (Ilustrasi).
Foto: Muhammad Hafil/Republika
Tujuh Panduan Haji Lengkap Untuk Jamaah. Foto: Jamaah haji sedang melaksanakan shalat wajib di Masjidil Haram pada musim haji 1440 H / 2019 M (Ilustrasi).

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Menjadi salah satu rukun Islam yang mendasar, haji dapat didefinisikan sebagai pengalaman spiritual tahunan yang dilakukan oleh umat Islam setidaknya sekali seumur hidup mereka untuk mengungkapkan pengabdian dan iman mereka kepada Allah SWT. Mengikuti Sunah Nabi Muhammad SAW yang berusia 1.377 tahun, jutaan Muslim mengunjungi Kabah suci setiap tahun di bulan Dzulhijjah untuk menunaikan haji.

Namun, agar memenuhi syarat untuk melakukan haji, seorang Muslim harus stabil secara fisik, mental, dan finansial. Kondisi mampu secara finansial dan fisik untuk melakukan haji disebut istitaah, di mana Muslim yang berhasil memenuhi perjalanan disebut haji atau mustati.

Baca Juga

Allah SWT tentang pentingnya haji berfirman dalam Alquran,

"Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud." (Surat Al-Baqarah Ayat 125)

"Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh," (Surat Al-Hajj Ayat 27)

Ritual haji dilakukan dalam durasi lima atau enam hari, secara resmi dimulai pada tanggal 8 Dzulhijjah hingga berakhir pada tanggal 13 bulan yang sama. Haji adalah acara keagamaan tahunan terbesar yang terjadi dalam Islam. Secara harfiah berarti ikut serta dalam perjalanan.

Berikut adalah Tujuh Langkah Haji, dilansir dari laman The Pilgrim, Ahad (19/3/2023).

Langkah 1: Ihram dan Niat

Berniat murni dan mengenakan Ihram adalah dua langkah penting pertama saat pergi haji. Setelah melakukan niyat, jamaah Muslim disarankan untuk mengenakan Ihram, yakni dua lembar kain putih tanpa jahitan untuk pria dan Abaya longgar untuk wanita, menutupi seluruh tubuh dengan baik.

Dianjurkan agar peziarah mengenakan Ihram pada Dzulhijjah sebelum memasuki Miqat yakni batas luar Mekkah. Lima pintu masuk atau Miqat yang relevan untuk jamaah adalah sebagai berikut.

Abbyar Ali (Dhu'l Hulaifah) ini adalah titik Miqat bagi jamaah yang datang melalui Madinah atau dari Arab Saudi. Mereka disarankan untuk melakukan Haji al-Tamatt'u.

(As-Sail Al-Kabeer) Qarn-al Manzil, ini adalah titik Miqat bagi peziarah yang datang melalui atau dari Taif atau Najd.

Al-Juhfah, terletak di dekat Rabigh, itu adalah titik Miqat bagi peziarah yang datang melalui atau dari Mesir, Suriah, atau Maroko.

Dhat'Irq, titik Miqat bagi jamaah yang datang dari atau melalui Irak.

Sa'adiyah (Yalamlam), ini adalah titik Miqat bagi jamaah yang datang melalui atau dari Yaman, India, atau Pakistan.

Juga, sekali di Ihram, jamaah disarankan untuk membaca Talbiyah sambil menahan diri dari segala perbuatan dosa. Talibyah harus dibaca dengan suara keras.

Setelah tiba di Makkah, umat Islam yang berniat menunaikan Haji al-Tamattu harus menggabungkan manasik Umrah dengan Haji. Untuk melakukan ini, umat Islam berjalan mengelilingi Kabah sebanyak tujuh kali dengan arah berlawanan jarum jam, yang juga dikenal dengan Tawaf. Mereka kemudian melakukan ritual Hajr-e-Aswad (Batu Hitam) dan bergerak menuju tahap Umrah berikutnya, berjalan di antara bukit Safa dan Marwa. Setelah umrah selesai, jamaah memulai perjalanan mereka menuju Mina.

Langkah 2: Mina Alias “Kota Tenda”

Terletak 5 km hingga 6 km dari Makkah, Mina adalah kota kecil. Sesampainya di kota tenda Mina, jamaah disarankan beristirahat disana hingga keesokan harinya. Dimulai dengan sholat Dzuhur dan diakhiri dengan sholat subuh (Fajr), jamaah melakukan sholat lima waktu selama tinggal di Mina.

Saat ini, tanah Mina terdiri dari tenda-tenda modern yang dilengkapi dengan semua fasilitas penting. Muslim harus membaca doa wajib dan tidak wajib saat tinggal di Mina.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement