Ahad 14 Jun 2020 14:01 WIB

KJRI: Arab Saudi Masih Belum Ambil Keputusan Haji 2020

Kabar pembatasan kuota jamaah hingga 20 persen tersebut tidak benar.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Fakhruddin
KJRI: Arab Saudi Masih Belum Ambil Keputusan Haji 2020. Foto: Suasana Masjidil Haram yang sepi pada malam lailatur Qadar pada tahun 2020.
Foto: saudigazette
KJRI: Arab Saudi Masih Belum Ambil Keputusan Haji 2020. Foto: Suasana Masjidil Haram yang sepi pada malam lailatur Qadar pada tahun 2020.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Beberapa hari ke belakang, beredar kabar seputar keputusan rencana Kerajaan Arab Saudi soal pelaksanaan haji 2020. Beberapa di antaranya menyebut Saudi yang akan membatalkan haji tahun ini, atau mengurangi kuota jamaah dari seluruh dunia.

Menanggapi informasi yang beredar, Konsul Haji KJRI Jeddah, Endang Jumali menyebut sampai saat ini pihak Kerajaan Arab Saudi belum membuat keputusan. Informasi yang beredar tidak bisa dipastikan kebenarannya. "Secara resmi belum ada statement. Di media memang sedang trending," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (14/6).

Ia menyebut mendapat informasi dari Kantor Sekretariat Menteri Haji Saudi. Dalam pemberitahuannya, dikatakan sampai saat ini belum ada pengumuman resmi terkait rencana pelaksanaan ibadah haji 2020.

Tidak hanya itu, Endang juga menyebut kapan waktu pasti Arab Saudi akan mengumumkan keputusannya hingga saat ini belum ada pemberitahuan. Sebuah surat kabar Financial Times sebelumnya memberitakan informasi tentang rencana Saudi mengumumkan keputusannya dalam waktu dekat. Hal ini didapat dari kutipan seorang pejabat senior dari Kementerian Haji dan Umroh Saudi.

Menanggapi hal tersebut, Endang menyebut tidak diketahui pasti siapa pejabat senior yang dimaksud. Pun dua hari lalu saat ia melakukan konfirmasi dengan Dirjen Haji Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi, jawaban yang ia dapat masih sama. "Sama jawabannya. Belum ada keputusan resmi," kata dia.

Sebelumnya Endang juga membantah beredarnya berita jika Saudi akan membatasi kuota jamaah hanya 20 persen. Berdasarkan konfirmasi yang ia lakukan dengan Dirjen Haji Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi Husein Syarif, kabar pembatasan kuota tersebut tidak benar.

Kasus positif Covid-19 di Arab Saudi hingga saat ini  masih tinggi. Angka yang dikonfirmasi setiap harinya tembus hingga 3000 kasus selama satu minggu terakhir. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berusaha melakukan pembahasan dengan Arab Saudi. Pembahan ini fokus mengenai rencana penundaan ritual haji di tengah pandemi Covid-19.

WHO disebut berusaha memberikan masukan terkait pelaksanaan haji di tengah pandemi. Pun jika nantinya haji tetap dilaksanakan, ibadah haji 2020 harus diawasi dan dipantau oleh Organisasi Kesehatan Dunia ini.

Dilansir di AhlulBayt News Agency (ABNA), Kepala Kantor Regional WHO untuk Mediterania Timur, Dr. Dalia Samhouri mengatakan, organisasi ini akan terus melakukan konsultasi dengan Arab Saudi. Namun hingga berita ini dibuat, belum ada keputusan yang diambil terkait hal tersebut.

"Setiap keputusan untuk mengadakan kegiatan ziarah keagamaan tahunan tahun ini di dunia harus dibuat di bawah pengawasan Organisasi Kesehatan Dunia, bersamaan dengan menegakkan protokol kesehatan," ujar Dr. Dalia Samhouri dikutip di ABNA, Ahad (14/6). 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement