Kamis 16 Jun 2022 12:07 WIB

Jam Kesehatan yang Mampu Pantau Kondisi Jamaah

Jam kesehatan mampu memantau kondisi kesehatan jamaah khususnya yang risiko tinggi.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Fian Firatmaja
Koordinator Siskohatkes Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Arif Budiarto saat menunjukan wristband atau jam kesehatan yang bisa memantau kesehatan jamaah haji.
Foto: Republika/Ali Yusuf
Koordinator Siskohatkes Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Arif Budiarto saat menunjukan wristband atau jam kesehatan yang bisa memantau kesehatan jamaah haji.

IHRAM.CO.ID, MADINAH — Sebanyak 3.000 jamaah haji Indonesi telah mendapatkan wristband atau jam kesehatan di embarkasi nya masing-masing. WristBand merupakan pengembangan teknologi baru untuk mengukur atau cek kondisi vital  jamaah haji risiko tinggi secara mandiri yang diciptakan anak negeri.

Arif Budiarto, Koordinator Siskohatkes Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan mengatakan, pihaknya sudah mengajari cara penggunaan wristband yang terkoneksi dengan aplikasi TeleJemaah dan TelePetugas kepada para tenaga kesehatan haji (TKH) kelompok terbang (kloter).


Ada sekitar 200 lebih tenaga kesehatan sudah diajarkan penggunaan alat dan aplikasi tersebut.
Arif berharap dengan adanya alat ini jamaah dengan risiko tinggi (risti) dapat terpantau status kesehatannya oleh petugas kesehatan haji. Kesehatan jamaah perlu dipantau selama 24 jam oleh tenaga kesehatan haji di kloter.

Dia berharap, dengan inovasi ini dapat mengendalikan angka kesakitan dan kematian pada jamaah haji. Arif menegaskan, inovasi ini merupakan asli buatan anak bangsa, sebagai bentuk kepedulian negara kepada rakyatnya yang menjalankan ibadah haji. Inovasi ini bagian dari amanah undang-undang nomor 8 tahun 2019 tentang penyelenggaraan haji dan umroh, untuk memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan kepada jamaah haji. 

 

 

 

Videografer | Ali Yusuf

Video Editor | Fian Firatmaja

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement