Rabu 15 Aug 2018 16:29 WIB

Petugas Kemenkes-Kemenag Kian Terpadu di Tanah Suci

Semuanya bekerja sama dengan baik dan tidak ada sekat lagi.

Petugas haji Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) tiba di Tanah Suci, Sabtu (14/7).
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Petugas haji Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) tiba di Tanah Suci, Sabtu (14/7).

Laporan Wartawan Republika.co.id, Fitriyan Zamzam dari Jeddah, Arab Saudi.

IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Persoalan kerja sama dan kordinasi antara petugas haji dari Kementerian Agama dengan petugas haji dari Kementerian Kesehatan sempat jadi sorotan pada penyelenggaraan haji pada tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini, utamanya di Daerah Kerja (Daker) Bandara PPIH Arab Saudi, pihak-pihak terkait mengklaim hal tersebut sudah tertangani.

“Jadi benar-benar saya melihat sudah tidak ada sekat lagi. Semuanya bekerja sama dengan baik,” kata Kepala Daker Bandara Arsyad Hidayat di Jeddah, Selasa (14/8) malam.

Ia mengatakan, masing-masing petugas baik dari Kemenkes maupun Kemenang sudah kerap terlihat saling bantu terlepas fungsi masing-masing. Arsyad mengakui, pada tahun lalu memang ada sejumlah kendala dan jarak antara petugas dari dua kementerian. Masing-masing seakan hanya terpaku pada tugas masing-masing. Bahkan pada tahun ini, di awal-awal masa kedatangan, sempat juga masih ada sisa perilaku dari tahun lalu. “Tapi kemudian, alhamdulillah, tertangani dan saat ini baik sekali,” kata dia.

Dari pantauan di Bandara Amir Muhammad bin Abdulaziz Madinah dan Bandara King Abdulaziz Jeddah, memang nampak masing-masing petugas saling mengerjakan dan membantu tugas satu sama lain. Sejumlah petugas dengan seragam yang menunjukkan dari pihak kesehatan kerap terlihat membantu mendorong bawaan jamaah dan mengarahkan ke bus.

Semisal belum ada jamaah sakit yang harus ditangani dan di sela-sela pengawasan kesehatan jamaah. Mereka juga nampak ikut mengantar jamaah ke dalam bus menuju Makkah guna memberikan penyuluhan dan menenangkan.

Sementara pihak petugas dari Kemenag juga lekas meminta dan memberikan bantuan saat mendeteksi ada jamaah yang sakit. Pada Selasa (14/8) malam misalnya, mobil golf yang biasanya digunakan petugas Kemenag menuju penjemputan jamaah langsung dipinjamkan begitu ada jamaah yang perlu diangkut ke ambulans untuk menjalani perawatan di Makkah. “Kami biasanya pakai kode ‘jahe…jahe!’ untuk memanggil bila ada jamaah yang sakit dan mereka langsung datang,” kata Ketua Sektor I Daker Bandara, Misroni, menggambarkan keakraban petugas dari kedua instansi tahun ini.

Menurut dia, penyegaraan petugas dari masing-masing institusi punya peran penting menimbulkan kekompakan tahun ini. Dengan orang-orang baru, menurutnya, persoalan-persoalan lama jadi bisa dikikis.

 

Koordinator Tim Mobile Kesehatan Daker Bandara, Rachmawanti Agustina, mengiyakan bahwa ada kerja sama yang lebih baik tahun ini. “Alhamdulillah, kita sebagai pelaksana lapangan tidak ada kepentingan lain selain untuk jamaah,” kata dia. n

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement