Selasa 10 Sep 2013 10:47 WIB

Menag Lepas Kloter Awal Jamaah Haji

Menteri Agama RI Suryadharma Ali
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri Agama RI Suryadharma Ali

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diiringi pembacaan talbiyah, Menteri Agama Suryadharma Ali, melepas kelompok terbang (Kloter) awal Jamaah haji Indonesia melalui embarkasi Halim Perdanakusumah, Jakarta, Selasa (10/9). Dia berpesan agar jamaah kembali ke Tanah Air dengan predikat haji mabrur.

Dalam upacara pelepasan Kloter Pertama dari Jakarta tersebut, Menag berharap Jamaah haji dapat memelihara kesehatan selama berada di Tanah Suci. Sehingga, lanjut dia, ibadah dapat dilakukan dengan maksimal dengan tetap waspada karena ada saja orang tidak punya niat baik untuk beribadah.

Jamaah harus waspada agar tidak tertipu orang tidak bertanggung jawab. Meski dia pandai berbahasa Indonesia atau Sunda, kewaspadaan harus dikedepankan. Jemaah harus berdisiplin dan mematuhi petunjuk dari petugas, pinta Suryadharma Ali.

Dia mengatakan, kepadatan di areal tawaf dewasa ini tidak dapat dihindari. Dari semula berkapasitas 42 ribu orang per jam, kini menjadi 22 ribu orang per jam. Mengecilnya areal tawaf, meski sudah disediakan tempat bagi Jemaah usia lanjut usia dan kursi roda, sebagai akibat dari perluasan Masjidil Haram.

Menag mengaku sudah dapat penjelasan dari otoritas haji di Arab Saudi bahwa perluasan Masjidil Haram berlangsung dalam tiga tahap selama tiga tahun berturut-turut. Itu berarti pemotongan kuota haji dari kuota dasar 211 ribu akan berlangsung selama tiga tahun sebesar 60 persen.

Karena areal tawaf yang padat itu, ia mengimbau Jamaah agar hati-hati. Untuk tawaf membutuhkan tenaga, sehingga Jemaah selama di tanah suci tidak perlu mementingkan belanja. Konsentrasi untuk ibadah jadi terbengkalai. "Jangan sibuk belanja," imbau Menag.

Ia mengatakan, 90 persen Jemaah haji Indonesia pada musim haji 2013 belum pernah berhaji atau umroh. Itu berarti mereka belum mengenal lingkungan kawasan Masjidil Haram Mekkah yang kini tengah direnovasi dan kawasan Masjid Nabawi di Madinah. Dengan begitu, potensi terjadinya sesat di jalan sangat besar.

Terkait dengan itu, ia berharap Jamaah harus hati-hati, jangan sampai tertipu atau kecopetan, meski di kawasan tersebut kekuatan petugas keamanan dari Tanah Air sudah ditambah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement