REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Garuda Indonesia menyewa 12 unit pesawat untuk memberangkatkan jamaah haji tahun ini. Sebanyak 90.108 jamaah haji diterbangkan maskapai Garuda dari 12 embarkasi.
Menurut VP Corporate Communications Garuda Indonesia Pujobroto, ke 12 pesawat itu disewa melalui pihak ketiga yang di antaranya didatangkan dari Inggris, Malaysia, dan Spanyol. Sewa pesawat dilakukan Garuda selama tiga bulan prosesi haji.
"Sewa pesawat supaya tidak mengganggu penerbangan reguler Garuda," kata Pujobroto di sela sela pemberangkatan haji kloter awal di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (10/9).
Salah satu maskapai yang disewa Garuda adalah Atlas Air. "Ada tiga maskapai lainnya," kata Pujobroto. Ketika ditanyakan mengapa Garuda tidak menyediakan pesawat, tapi malah menyewa ke maskapai lain, Pujo mengatakan, semuanya sudah diperhitungkan. Prosesi penyelenggaraan haji dilakukan selama tiga bulan menjadi salah satu alasan mengapa Garuda hanya menyewa bukan membeli pesawat khusus untuk mengangkut jamaah.
Dia menambahkan, tahun ini Garuda bisa menggunakan terminal barat di Bandara Jeddah. Diizinkannya penggunaan terminal barat ini mempermudah pengangkutan jamaah. "Kalau dahulu on time performance 40 persen, sekarang rata-rata bisa di atas 76 persen," kata Pujo.
Perilaku jamaah Indonesia yang tidak disiplin juga mempengaruhi ketepatan waktu pengangkutan jamaah. Pihak kru Garuda malah sering membantu menyisir jamaah agar bisa tepat waktu. "Karena itulah kita mengambil kru dari embarkasi asal karena tak sedikit jamaah yang hanya bisa berbahasa daerah," jelasnya.