Selasa 10 Sep 2013 14:08 WIB

Jamaah Diminta Utamakan Ibadah Ketimbang Belanja

Rep: Hannan Putra/ Red: Dewi Mardiani
Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali.
Foto: Antara/Syaiful Arif
Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak dipungkiri, tradisi berbelanja dan membawa oleh-oleh untuk sanak saudara di Tanah Air merupakan kebiasaan jamaah haji Indonesia. Namun kebiasaan tersebut jangan sampai berlebihan apalagi mengalahkan aktivitas untuk beribadah, sebagai tujuan utama ke Tanah Suci.

Hal itulah yang dipesankan Menteri Agama, Suryadharma Ali, kepada para jamaah haji kloter pertama saat melepas keberangkatan mereka ke Tanah Suci, Selasa (10/9). Ibadah haji yang merupakan ibadah fisik menurut kebugaran dan kesehatan jasmani sebagai modal utama. Maka, janganlah dihabiskan untuk berbelanja dan jalan-jalan. "Jangan sayang mempergunakan uang untuk membeli makanan yang bergizi dan air mineral yang cukup," pesan Menag.

Menurut Menag, petugas medis banyak sekali menemukan jamaah yang sakit karena kurang minum. "Ada yang linglung, panas, dan omongannya ngaco. itu semua karena kurang minum," pesan Menag. "Ini ibu-ibu lebih banyak belanjanya dari ibadah. Hati-hati! Karena fisik yang kelelahan karena banyak belanja," tambahnya.

Menurut Menag, pemerintah sangat memperhatikan soal kesehatan yang bisa berdampak pada kemabruran jamaah. Misalnya, jika jamaah sakit, tahapan-tahapan haji yang sudah dan belum dilakukan jamaah akan dikontrol oleh petugas haji. "Kalau hari-hari terakhir masih belum juga melakukan (rukun haji), maka pemerintah akan mencarikan badal," jelasnya.

Hal itu termasuk pada wukuf yang menjadi rukun utama haji, Pemerintah akan mengupayakan untuk disafariwukufkan. Bahkan, seandainya jamaah haji wafat sebelum menunaikan wukuf, petugas dari Kementrian Agama akan membadalkan haji mereka. sehingga seluruh jamaah yang pulang ke Tanah Air tetap menyandang gelar haji yang mabrur.

Barang bawaan yang berlebih serta bawaan yang dilarang dibawa ke kabin jika tidak dipatuhi jamaah akan memperlambat proses keberangkatan. Petugas bandara akan membongkar dan memeriksa satu persatu. Barang bawaan yang terlalu berat juga dapat membahayakan penerbangan. Kapasistas pesawat yang hanya mencapai 450 orang dengan berat bagasi 30 kg haruslah dipatuhi."Pesawat punya kapasitas, tidak boleh lebih. Kalau lebih nanti pesawatnya bahaya, tambahnya.

Menag juga memesankan, setiap jamaah harus berjuang untuk memperoleh predikat haji mabrur. Menurutnya, kunci mambrur adalah dengan meninggalkan apa yang dan melaksanakan apa yang diperintahkan. Jamaah haji juga dianjurkan banyak membaca dan mempelajari manasik, kendati sudah dilatih dan diajarkan sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement