REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kepala Bidang Penyelenggaran Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Barat Syamsuir kembali mengingatkan calon haji tidak membawa barang berlebihan karena batas maksimal hanya 32 kilogram.
"Karena itu sebelum berangkat calon haji harus mengantisipasi dengan memastikan barang bawaannya tidak lebih dari 32 kilogram untuk menghindari persoalan saat akan menaiki pesawat," kata Syamsuir di Padang, Selasa.
Menurut dia, barang bawaan calon haji yang dibolehkan terdiri atas dua jenis yaitu satu koper dengan berat maksimal 32 kilogram dan satu tas yang ditenteng dengan batas berat maksimal tujuh kilogram.
Ia mengatakan, diberlakukannya pembatasan barang bawaan calon haji dengan pertimbangannya daya angkut pesawat untuk keselamatan penerbangan. Begitu juga saat hendak kembali dari Mekkah, berat barang jamaah yang diperkenankan maksimal tetap 32 kilogram.
"Jika ternyata barang bawaan jamaah berlebih maka akan dilakukan penyitaan terutama saat kepulangan, oleh sebab itu panitia tidak bertanggung jawab karena sudah diingatkan," kata dia.
Ia juga mengingatkan agar jamaah tidak membawa barang-barang yang dilarang ke kabin pesawat sesuai dengan aturan penerbangan seperti silet, gunting, pisau, dan korek api.
"Ini perlu menjadi perhatian agar tidak menghambat proses keberangkatan saat di Bandara Internasional Minangkabau," kata dia.
Sebelumnya pada Selasa (10/9) pagi sebanyak 369 calon haji yang tergabung dalam kelompok terbang I embarkasi Padang bertolak ke Jeddah dari Bandara Internasional Minangkabau di Padangpariaman pukul 06.30 WIB menggunakan pesawat Garuda Indonesia.
Total calon jamaah haji yang berangkat melalui embarkasi Padang berjumlah 5.979 orang terdiri atas 16 kelompok terbang.
Dari 5.979 orang tersebut, sebanyak 3.609 orang berasal dari Sumatera Barat, 1.293 orang dari Bengkulu, dan Jambi 1.003 orang, didampingi 80 orang petugas haji.
Ikuti Whatsapp Channel Republika