REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Hingga Jumat, dua orang calon haji (calhaj) Indonesia dirawat inap di Rumah Sakit King Fahd, Arab Saudi. Satu orang lainnya masuk High Care Unit (HCU) karena menderita Congestive Heart Failure (CHF).
Tiga orang lainnya menjalani rawat jalan karena membutuhkan proses heamodialisa (cuci darah). Para pasien dirujuk ke rumah sakit karena tidak bisa ditangani BPHI. Berdasarkan data yang dihimpun Media Center Haji (MCH) di Madinah, satu orang dirawat inap karena Diabetes Melitus (DM) dan tekanan darah tinggi. Satu orang lainnya menderita kesulitan bernapas, batuk, dan demam.
Tujuh orang cukup dirawat di BPHI Madinah karena antara lain halusinasi visual, diabetes melitus, demensia (pikun), dan gangguan pada bahu.
Sementara dari MCH Jeddah dialporkan bahwa hingga Jumat, ada 15 calhaj di Jeddah yang diperiksa BPIH. Bandara. Mereka yang diperiksa di klinik ini umumnya karena faktor usia dan menderita kelelahan akibat penerbangan jauh Indonesia-Saudi. Namun, mereka bisa melanjutkan perjalanan menuju Madinah.
Hingga pukul 18.00 waktu Arab Saudi (24.00 WIB) pada Jumat dilaporkan bahwa 12 kloter tiba di Madinah dengan jumlah jamaah calhaj 4.870. Dari jumlah ini, 3.145 calhaj terbang dari Tanah Air dan mendarat langsung di Madinah, sedang sisanya 1.805 diberangkatkan dari Jeddah melalui jalan darat.
Dari Indonesia, Kementerian Agama memberangkatkan petugas gelombang II sebanyak 414 orang, Jumat siang. Mereka terdiri dari 249 anggota Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dari Kemenag dan 165 personel PPIH dari Kementerian Kesehatan.