REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Petugas pemeriksa koper jamaah calon haji asal Bengkulu menyita sejumlah peralatan dan bahan makanan terlarang, seperti pisau, sendok dan minyak sayur.
"Petugas menyita sejumlah barang yang memang dilarang dibawa dalam penerbangan, seperti pisau, gunting, sendok hingga minyak sayur," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Bengkulu Suardi Abbas di Bengkulu, Ahad (15/9).
Ia mengatakan, terdapat delapan koper milik jamaah calon haji yang tergabung dalam Kelompok Terbang 5 yang diperiksa petugas. Hasil pemeriksaan menggunakan sinar X atau X-ray, delapan koper milik jamaah berisi peralatan yang mencurigakan.
"Karena isinya mencurigakan maka petugas membongkar koper dan ditemukan beberapa barang terlarang yang langsung disita," ujarnya. Tidak hanya peralatan gunting, pisau dan sendok, petugas juga menemukan beras yang dibungkus dalam termos di koper jamaah.
Namun, beras tersebut tidak disita meski, menurutnya, saat di Tanah Suci jamaah tidak akan memiliki peralatan untuk memasak."Ada yang membawa beras, tapi tidak kami sita, walaupun sebenarnya dibawa ke sana juga percuma," tambahnya.
Sebanyak 370 jamaah calon haji Kloter 5 Embarkasi Padang, yang merupakan kloter pertama dari Bengkulu sudah berangkat menuju Jeddah pada Minggu (15/9) pukul 04.00 WIB.
Ia mengatakan, kuota Kloter 5 sebanyak 374 orang, dimana tiga orang membatalkan keberangkatan karena sakit."Ada yang sakit dan ada suami istri yang menunda keberangkatan karena jadwal mereka terpisah," tambanya.
Sedangkan seorang calon haji asal Kabupaten Bengkulu Utara atas nama Aminudin ditunda keberangkatannya sebab tim medis tidak merekomendasikan keberangkatan yang bersangkutan.
Penyakit asma yang diderita jemaah calon haji itu saat pemberangkatan dari Bengkulu menuju Padang Sumatra Barat pada Sabtu (14/9) malam membuat petugas terpaksa merekomendasikan penundaan keberangkatannya.
"Tunggu sakitnya mereda dulu, nanti kalau sudah diperbolehkan tim kesehatan untuk berangkat, nanti berangkat dengan kloter lain, tapi setelah di Makkah akan dijemput pembimbingnya," katanya menerangkan.