Selasa 17 Sep 2013 11:31 WIB

DPD: Saatnya Indonesia Punya RS di Tanah Suci

Pemeriksaan kesehatan haji
Foto: republika/agung supriyanto
Pemeriksaan kesehatan haji

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Anggota Komite III Dewan Perwakilan Daerah Sulistiyo mengatakan, pemerintah sudah saatnya memikirkan adanya regulasi yang memungkinkan lahirnya rumah sakit Indonesia di Arab Saudi.

"Sudah saatnya Indonesia mempunyai rumah sakit di Arab Saudi," kata Sulistiyo dalam kunjungan kerjanya ke Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Daerah Kerja Makkah, Senin (16/9).

Menurut Sulistiyo, kalau BPHI hanya dipakai untuk musim haji saja, maka pada rentang waktu sembilan bulan berikutnya peralatan yang ada tidak bisa dimanfaatkan. Pertimbangan lainnya, menurut Sulistiyo, adalah bahwa orang Indonesia yang melaksanakan ibadah umrah dari waktu ke waktu semakin banyak.

"Mulai perlu dipikirkan bukan hanya rumah sakit untuk melayani jamaah haji, tapi rumah sakit Indonesia yang di Arab Saudi yang bisa melayani seluruh warga Indonesia yang sedang ke sini," ujarnya seperti dikutip Media Center Haji Daker Makkah.

Sulistiyo menegaskan bahwa DPD akan memberikan dukungan terhadap pemerintah dan bahkan berencana memberikan rekomendasi tentang hal ini, meskipun ia menyadari bahwa kewenangan regulasi sementara ini dalam praktiknya ada di tangan DPR. "Kami akan melakukan komunikasi dengan DPR," ujarnya.

Ditemui di tempat yang sama, Ketua Delegasi Komite III DPD Istibsyarah menilai bahwa persiapan yang dilakukan BPHI dalam menyambut kedatangan jamaah haji dari Madinah sudah baik.

"Semua tempat dan alatnya sudah bagus. Tapi saya berharap tidak ada pasien yang ke sini. Saya juga berharap obat-obatnya tidak laku, kecuali vitamin," kata Istibsyarah.

Istibsyarah juga memuji persiapan Daker Makkah menyambut jamaah haji Indonesia yang saat ini masih berada di Madinah dan direncanakan tiba di Makkah mulai Kamis (19/9).

"Setelah mendapatkan laporan dan dari hasil pantauan di lapangan, saya melihat persiapan PPIH (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji) Daker Makkah sudah sangat baik dalam menyambut kedatangan jamaah haji Indonesia yang sekarang masih di Madinah," katanya.

Sementara itu, Kepala Daker Makkah Arsyad Hidayat menjelaskan bahwa Daker Makkah akan menggunakan setiap perangkat untuk melakukan sosialisasi. "Sosialisasi akan dilakukan baik secara langsung kepada jamaah, atau melalui media massa," terang Arsyad.

"Kita sudah menyiapkan tips praktis bagi jamaah terkait dengan keamanan, situasi Masjidil Haram, dan cuaca. Bahkan, saat rombongan jamaah tiba di Makkah, ketua regu atau ketua rombongan harus membacakan tips-tips tersebut sebelum jamaah turun dari bus," kata Arsyad.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement