Muhammad Subarkah (Wartawan Republika)
REPUBLIKA.CO.ID, Sukisno terbang dari Tanah Air ke Tanah Suci pada Ahad (23/10). "Saya ingin menjadi pria sejati. Sepulang haji, saya berjanji akan memakai nama Sukisno, bukan Novi lagi,'' katanya ketika di Asrama Haji Sukolilo, Embarkasi Surabaya.
Mantan waria ini mengaku keinginan untuk menunaikan ibadah haji itu sudah terpendam cukup lama. Karena itu, ia mendaftar haji pada 2007 bersama ayahnya yang sehari-hari bekerja sebagai petani. "Bagi saya, ibadah haji itu bukan hanya menunaikan rukun Islam yang kelima, tapi juga bentuk rasa syukur atas karunia-Nya," katanya.
Ia mengaku sudah siap secara mental. "Saya akan berdoa untuk diberi kemantapan hati sebagai laki-laki, apalagi teman-teman dan keluarga mendukung," tutur Sukisno.
Wakil Sekretaris II PPIH Embarkasi Surabaya, M Naim, mengatakan, Sukisno mendapat perlakuan sama dengan jamaah lain mulai dari mendaftar hingga bimbingan manasik. "Secara jenis kelamin tidak ada masalah, karena dia memang dominan laki-laki. Jadi, tidak ada perbedaan perlakuan," katanya.
Ia menambahkan, calon haji dari Bojonegoro berjumlah 1.227 orang yang terbagi dalam Kloter 58 (43 orang), Kloter 59 (445 orang), Kloter 61 (445 orang), dan Kloter 62 (294 orang). Sedangkan Kloter 60 berisi calon haji Nusa Tenggara Barat (NTB).
Jurnal Haji Republika, 2011
Ikuti Whatsapp Channel Republika