REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Menyambut kedatangan gelombang jamaah calon haji mulai Kamis (19/9) ini, Daerah Kerja (Daker) Makkah terus berbenah. Salah satu pembenahan yang vital dilakukan adalah masalah sarana transportasi jamaah.
Menurut Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah Arsyad Hidayat, layanan angkutan perhajian di Arab Saudi terbagi dalam tiga tipe. Tiga tipe layanan angkutan jamaah itu, pertama, layanan angkutan shalawat.
Tipe angkutan ini merupakan layanan untuk memobilisasi jamaah dari pemondokan menuju Masjidil Haram (pulang pergi). Angkutan ini berupa bus dengan tiga pintu.
“Transportasi shalawat disediakan bagi jamaah haji Indonesia yang tinggal di wilayah Aziziyah, Mahbas Jin, Ma’abdah dan Rai Zahir, serta Bakhutmah,” kata Arsyad seperti dikutip Media Center Haji, Rabu (18/9).
Transportasi shalawat akan beroperasi melayani jamaah selama 52 hari. Dimulai sejak masa kedatangan pada 19 September sampai 10 Oktober dan masa kepulangan sejak 20 Oktober hingga 9 November 2013.
“Shalawat tidak beroperasi selama sembilan hari masa Armina, yakni pada 11–19 Oktober 2013. Seluruh bus akan ditarik dan itu ketentuan dari Pemerintah Arab Saudi,” kata Arsyad.
Layanan angkutan kedua adalah transportasi antarkota perhajian. Sarana transportasi ini akan melayani delapan rute, yakni Madinah ke Makkah, Makkah ke Madinah, Makkah ke Bandara Jeddah, Madinah ke Bandara Jeddah, Bandara Jeddah ke Makkah, Bandara Jeddah ke Madinah, Bandara Madinah ke Pemondokan Madinah, Pemondokan Madinah ke Bandara Madinah.
Empat rute pertama menggunakan bus yang sudah ter-upgrade, sedangkan empat yang terakhir belum ter-upgrade.