REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Para penyedia layanan haji akan menaikkan harga dua kali lipat untuk warga lokal pada musim ini. Penyebabnya, adanya pemotongan jumlah jamaah haji lokal sebanyak 66 persen dan kurangnya tempat bagi mereka di lokasi ibadah.

Para analis pasar mengatakan, firma haji domestik yang tahun lalu mematok harga 4.000 saudi riyal kini memasang harga hingga lebih dari 8.000 saudi riyal. "Kami sangat terkejut mendengar harga yang baru," ujar salah satu agen kepada Arab News, Rabu (18/9).

Ketua Komite Nasional untuk Haji dan Umrah Arab Saudi Saad Al-Qurashi memperkirakan harga masih bisa naik antara 20 hingga 30 persen karena berkurangnya jumlah jamaah. Jumlah jamaah yang dialokasikan oleh 211 penyedia layanan haji turun menjadi 104 ribu tahun ini. Tahun lalu jumlahnya 209 ribu jamaah.

"Kami baru bisa mengetahui harga yang lebih pasti saat Kementerian Haji membagikan tenda kepada perusahaan haji domestik di tempat-tempat ibadah," kata Al-Qurashi.

Dia mengatakan pembagian itu akan dilakukan di Kamar Dagang dan Industri Makkah, Sabtu pekan ini. Jumlah jamaah haji domestik tahun ini berkurang karena perluasan Masjidil Haram di Makkah yang otomatis mengurangi luas lokasi tawaf di sekitar Ka'bah.

Seorang investor penyedia layanan haji domestik Mohammed Ahmed Badi mengatakan sekitar 60 perusahaan telah menandatangani kesepakatan dengan kementerian untuk tidak menaikan harga tahun ini. Perusahaan-perusahaan tersebut menawarkan harga antara 3.000 sampai 10 ribu saudi riyal per orang.

Kementerian Haji mengatakan akan membagikan tenda kepada penyedia layanan haji domestik berdasarkan track record mereka. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika