REPUBLIKA.CO.ID, Menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci merupakan impian setiap umat Islam di seantero dunia. Namun, tak semua Muslim bisa memiliki kesempatan untuk melaksanakan rukun Islam kelima itu.
Mimpi untuk bisa memeluk Ka'bah juga membuncah di hati Yuni. Wanita kelahiran 1985 yang bekerja sebagai penjual jamu di daerah Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur pun mengaku sangat ingin menjadi tamu Allah SWT.
Sudah delapan tahun lamanya Yuni berjualan jamu di kompleks Asrama Haji Pondok Gede. Setiap tahun, ia menyaksikan umat Islam dari wilayah Jakarta yang akan pergi haji berkumpul di Pondok Gede.
Ibu dua anak itu berjualan jamu untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Yuni menuturkan tidak ada pemasukan yang signifikan pada musim haji kali ini. Karena menurutnya banyak juga yang menjual jamu di dalam yang membuat penghasilannya tidak menentu.
"Ya, namanya jualan mbak, kadang dapet kadang enggak, nggak menentu," ujarnya. Wanita asal Wonogiri ini rela meninggalkan kedua buah hatinya yang kini berusia 10 dan dua tahun di kampung halaman bersama orang tuanya.
Semua itu dilakukannya demi membiayai sekolah anak-anaknya, karena penghasilan suaminya dari berjualan cendol tidak cukup.
Yuni mengaku keinginginannya untuk bisa menunaikan ibadah haji begitu besar. Ia menyadari untuk bisa menunaikan haji membutuhkan biaya yang tak sedikit.
"Kalau ada uangnya saya tambah niat. Apalagi biayanya mahal banget puluhan jutaan," tuturnya..
Meski begitu, Yuni tak pernah kehilangan semangat. Niat untuk ziarah ke tanah Suci Makkah telah ditancapkan dalam hatinya. Ia tetap menjual jamu untuk kebutuhan keluarganya sembari menabung sedikit demi sedikit untuk mewujudkan niatnya menunaikan ibadah haji. Semoga..