Kamis 26 Sep 2013 07:33 WIB

Sepuluh Calhaj Indonesia Wafat di Tanah Suci

Komplek pemakaman
Foto: REPUBLIKA
Komplek pemakaman

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), pada Rabu (25/9) waktu setempat, merilis jumlah calon haji yang wafat sampai 16 hari pelaksanaan haji di Arab Saudi.

Kepala Seksi Pelayanan Siskohat Asep SA di Makkah, menjelaskan, tercatat 10 calon haji Indonesia telah meninggal dunia akibat sakit. Menurutnya, enam jamaah wafat di Madinah, tiga di Makkah, dan satu wafat di Jeddah. 

Empat dari mereka berasal dari embarkasi Solo (SOC) yaitu Nasir Bin Sagrib (SOC/3), Amin Bin Dolah Nduri (SOC/06), Abdurrahman Bin Marhad (SOC/2), dan Kimin Bin Ahmad Sujak (SOC/15). Dua yang pertama wafat di Madinah, sedang dua yang terakhir wafat di Makkah.

Jamaah lainnya yang juga wafat di Madinah adalah Amaq Sapoan Bin Aq. Sapar (LOP/5), Asmawati Binti H. Asmawi (JKG/4), Rotena Binti Malik (PLM/1), dan Icih Bachriyah Binti Bachrudin (JKG/19).

Sementara, calon haji yang wafat di Makkah adalah Gozali Tusi Bin H. Abd Rahman dari kloter 8 Jakarta dan satu yang wafat di Jeddah bernama M. Arifin Bin Hape dari kloter 15 embarkasi Makassar.

Sebelumnya, Kepala BPHI Madinah dr Suharto SpPD mengungkap sebagian besar kematian jemaah haji Indonesia di Daerah Kerja Madinah disebabkan karena penyakit jantung. "Kebanyakan sebab kematian jemaah karena riwayat jantung," katanya.

Ia mengungkapkan, tiga kasus kematian lainnya disebabkan karena kasus infeksi seperti paru dan TBC. Ia menyarankan agar jemaah yang mempunyai riwayat jantung dan infeksi berat agar menjaga kondisi tubuhnya dan tidak memaksakan diri untuk beribadah jika kondisi tubuh tidak memungkinkan.

"Faktor usia dan cuaca panas di sini membuat kondisi fisik cepat anjlok," katanya. Berdasarkan data di BPHI Madinah, sampai hari Selasa secara kumulatif tercatat ada 116 jamaah yang mendapat rawat jalan di BPIH Madinah dan 49 jamaah di antaranya dirujuk di RS Arab Saudi.

"Ada juga rawat jalan di tingkat kloter yang jumlahnya tercatat ada 21.590 orang. Mereka terus dimonitor dokter kloternya," katanya. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement