REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN---Menteri Agama Suryadharma Ali mengingatkan jamaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan di Tanah Suci agar tidak menjadi korban kriminalitas dan penipuan. "Di Arab Saudi, tidak semua orang yang berniat melaksanakan ibadah," katanya ketika meninjau Kloter 15 Embarkasi Medan di Asrama Haji Medan, Jumat (27/9) malam.
Menurut Menag, jamaah calon haji (calhaj) harus menyadari jika kerumunan manusia di Tanah Suci selama penyelenggaraan haji tidak seluruhnya berniat untuk ibadah. Tidak sedikit ada kelompok manusia yang berniat mencari keuntungan dari jamaah yang sedang melaksanakan ibadah rukun Islam kelima tersebut.
Selain mencuri dan merampas bawaan calhaj, ada juga orang-orang tertentu yang menipu dan menyamar sebagai petugas untuk mengelabui umat yang sedang beribadah. "Ada juga yang berniat mencari keuntungan di sana. Itu harus diingat," katanya.
Kemudian, kata Menag, jamaah calhaj Indonesia juga diingatkan untuk berhati-hati jika berkeinginan mencium Hajratul Aswad. Selama ini, ada kelompok yang berpura-pura menawarkan bantuan kepada jamaah di Tanah Suci agar bisa mencium batu yang menempel di sudut Ka'bah tersebut. Kewaspadaan perlu diutamakan karena kelompok tersebut sering menetapkan harga atas "jasa bantuan" dalam memudahkan mencium Hajratul Aswad. "Ada yang mematok harga. Bahkan ada yang memaksa 1.000 sampai 1.500 real," ujarnya.
Selain mengingatkan untuk meningkatkan kewaspadaa, Menag juga berharap jamaah calhaj untuk menjaga reputasi jamaah Indonesia yang baik, ramah, dan sopan santun. "Selama ini, jamaah Indonesia dikenal sebagai jamaah yang baik. Bukan kata menteri agama, tetapi pendapat jamaah dunia. Predikat itu harus dijaga," kata Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut.