IHRAM.CO.ID,JAKARTA–Jamaah umroh pria ditahan di Arab Saudi karena diduga melakukan pelecehan seksual terhadap seorang jamaah wanita. Pelecehan itu diduga dilakukan saat melakukan tawaf di Masjidil Haram.
Menanggapi ini, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis mengatakan, setiap Muslim pasti melakukan ibadah umroh dengan niat untuk mendapat ridho Allah SWT. Namun adanya kasus pelecehan ini, berarti setan menggoda manusia dari manapun dan kapanpun, bahkan di tempat paling suci seperti Masjidil Haram.
"Maka untuk menghindari godaan itu, pertama luruskan niat karena Allah, ikhlas karena Allah. Ini dapat menahan, bemper untuk kita, untuk melakukan hal-hal yang salah karena digoda oleh setan,"kata Kiai Cholil kepada Republika.co.id, Ahad (22/1/2023).
Upaya lain yang harus dilakukan untuk menghindari maksiat saat umroh juga disebutnya adalah dengan goddul basor atau menjaga pandangan. Setiap jamaah harus menjaga pandangannya dan berfokus pada tujuan awal, yakni beribadah untuk Allah SWT.
Kiai Cholil kemudian menyarankan setiap jamaah untuk mengerti dan memahami syariat agar tidak terjerumus dalam kesalahan-kesalahan yang menjadi dosa. "Tentu kita harus melaksanakan syariah yang sesuai sehingga kita pasti paham bahwa ini (pelecehan) melanggar terhadap syariah Allah subhanahu wa taala,"ujarnya.
Diketahui, Pengadilan Arab Saudi menjatuhkan vonis dua tahun penjara untuk seorang jamaah umroh pria karena diduga melakulan pelecehan seksual. Korban pelecehan adalah seorang wanita yang juga jamaah umroh.