REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Modus kriminalitas terhadap jamaah haji Indonesia masih saja terjadi. Salah satu modus baruaksi kriminalitas terhadap jamaah haji asal Indonesia adalah pelaku kriminal yang berpura-pura menyamar menjadi petugas haji.
Karenanya, Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali meminta jamaah haji Indonesia, untuk mewaspadai adanya petugas haji palsu ini.
"Modus yang baru saat ini adalah penipuan berkedok menggunakan baju petugas yang ternyata bertujuan menipu jamaah haji Indonesia," ujar Menag sesaat sebelum melepas kloter terakhir dari embarkasi Medan, Jumat (27/9) malam. Suryadharma mengingatkan, di Arab Saudi, tidak semua orang yang berniat melaksanakan ibadah.
Termasuk ada juga pihak-pihak yang ingin memanfaatkan kelengahan jamaah haji, salah satunya memanfaatkan jamaah haji indonesia utk mendapat keuntungan pribadi. Penyamaran ini merupakan satu dari banyak modus penipuan terhadap jamaah haji. Kasus yang pernah ditemui adalah adanya tawaran dari pihak tertentu ke jamaah, bisa didekatkan dan mencium Hajar Aswad.
Apabila ada pihak yang menawarkan hal itu, terang dia, sebaiknya ditolak. Karena beberapa pihak sengaja menawarkan jasa untuk mematok harga ke jamaah. Jasa yang diminta juga tidak sedikit, ada 500 hingga 1000 real. Kalau living cost jamaah haji Indonesia hanya 1500 real, maka ini akan merugikan jamaah haji Indonesia. "Karenanya, jamaah haji Indonesia harus waspada dari aksi kriminalitas dan aksi penipuan ini," Ia menegaskan.