REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Tak sedikit jamaah haji Indonesia yang melapor ke petugas di Sektor Khusus ternyata belum menyempurnakan prosesi ibadah tawaf maupun sai. Padahal, tertib atau tawaf dan sai yang dilakukan secara berurutan merupakan kesempurnaan ibadah umrah dan haji.
Ketua Sektor Khusus Daerah Kerja Makkah Husban Abadi menceritakan, banyak jamaah yang tersesat jalan ketika ditanyakan tentang ibadah tawaf atau sai belum sempurna dilakukan.
"Ada jamaah belum tujuh putaran tawaf tapi karena capek, lalu pulang. Kita tidak tahu apa yang terjadi di rumah, apakah ihramnya dilepas atau tidak," kata Husban saat ditemui di kantor Sektor Khusus di belakang Tower Zamzam, Makkah, Senin (30/9) sore.
Petugas di Sektor Khusus juga pernah menjumpai jamaah haji yang karena terlepas dari rombongan, sama sekali belum tawaf maupun sai tapi sudah keburu pulang ke pemondokan. Dia merasa kasihan kalau masalah ibadah ini tidak diawasi ketat.
Sementara itu, tugas yang dibebankan kepada petugas Sektor Khusus bukan untuk memandu ibadah. "Ada petugas kita yang akhirnya membantu jamaah melaksanakan tawaf," kata Husban.
Awak Media Center Haji Ramelan bahkan pernah mengantar jamaah bernama Nuraini melakukan sai. Jamaah itu terpisah dari rombongan. Tapi karena sudah berusia sepuh, dan nggak tahu bagaimana sai, akhirnya dia menemani jamaah asal Padang itu bersai.
"Saya minta supaya baca tasbih, tahmid, dan takbir saja," ujar Ramelan.
Republika pun pernah menemukan jamaah asal Maluku Utara yang minta ditunjukkan jalan pulang daripada melanjutkan sai. Dia hanya menuntaskan tawaf, tapi karena terpisah dari rombongan selama hampir setengah hari, kakek tersebut memilih diantar pulang ke pemondokan.