REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Katering calon jamaah haji Indonesia di Armina (Arafah, Mina dan Muzdalifah) dikemas dalam boks berwarna. Makanan yang disajikan tanpa menu sayur.
Pelayanan katering ini akan diberikan dalam boks warna biru pada pagi hari sekitar pukul 06.00-08.00 WAS. Makan siang dikemas dalam boks warna merah dan disajikan pukul 11.00-14.00 WAS. Sedangkan makan malam diberikan dalam boks warna hijau pukul 17.00-20.00 WAS.
Pada tanggal 8 Dzulhijjah (malam), 9 Dzulhijjah (malam), 10 Dzulhijjah (pagi), 12 Dzulhijjah (siang) dan 13 Dzulhijjah (siang) ini makanan disediakan tanpa menu sayur.
“Karena saat 5 waktu darurat ini, kedatangan maupun keberangkatan jamaah haji tidak bisa dipastikan waktunya, akibat kepadatan lalu lintas,” kata Direktur Pelayanan Haji Kementerian Agama (Kemenag), Sri Ilham Lubis, di Daker Makkah, Selasa (1/10), seperti dilansir Media Center Haji.
“Tidak ada menu sayur bukannya kita tidak mau memberikan menu yang baik, tetapi sengaja untuk kesehatan jamaah haji dan kita ganti dengan buah,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi keracunan, Sri Ilham meminta ketua kloter atau ketua rombongan agar mengecek dan mencoba makanan sebelum diberikan ke jamaah haji. Dalam boks juga tertera batas waktu makanan boleh disantap jamaah haji.Di setiap maktab, juga ditempatkan 2 orang petugas pengawas katering.
“Setiap jamaah akan mendapat 2 botol mineral, satu macam buah setiap kali makan, dan 1 kotak jus pada setiap makan siang. Jamaah haji juga dapat 1 paket coffee shop dan mie instan selama di Mina,” ungkap Sri Ilham.