Rabu 02 Oct 2013 15:40 WIB

Ida Royani, Artis: Nikmatnya Haji dengan Berjalan Kaki

Rep: rosita budi suryaningsih/ Red: Damanhuri Zuhri
Ida Royani
Foto: Republika/Yogi Ardhi Cahyadi
Ida Royani

REPUBLIKA.CO.ID, -- Ida Royani termasuk orang yang beruntung. Karena ketenarannya sebagai artis dan perancang busana, ia punya banyak relasi dari orang-orang penting.

Salah satu yang menjadi pelanggan baju-baju rancangannya adalah istri dari duta besar Arab Saudi untuk Indonesia. “Karena sudah menjadi teman, jika saya ingin ke Arab Saudi, dimudahkan,” katanya kepada Republika, akhir pekan lalu.

Ia tak perlu menunggu antrean bertahun-tahun untuk berangkat haji seperti calon jamaah pada umumnya. “Alhamdulillah, saya sudah naik haji lima kali, umrah juga sudah beberapa kali,” kata aktris yang dulu sering bermain dan berduet dengan Benyamin S dalam film-film jadul ini.

Meski mendapatkan kemudahan itu, menurutnya, tidak mengurangi kekhusyukan dalam beribadah di sana. Baginya, menunaikan ibadah haji adalah sebuah kewajiban. Apalagi, jika merasa mampu, baik secara fisik maupun materi.

Haji, menurutnya, sama dengan menunaikan ibadah wajib lain, yaitu shalat lima waktu. “Karena ada dalilnya, jika sudah mampu tetapi belum haji, nanti dia mati dalam keadaan jahiliyah, belum Islam sepenuhnya,” katanya.

Dalil ini memang untuk umat Islam yang mampu. Sementara, yang belum sanggup karena alasan materi, paling tidak ada usaha untuk bekerja dan menabung agar bisa pergi haji suatu saat nanti.

Haji, jelasnya, merupakan ibadah yang pahalanya sangat besar. Ketika melakukan suatu kebaikan atau ibadah lain, pahalanya pun bisa berpuluh-puluh kali lipat.

Ketika haji, semua doa dijanjikan akan terkabul. “Ada dalilnya, berdoalah engkau maka akan dikabulkan,” ujar ibunda dari desainer muda terkenal, Jenahara, ini.

Dalam beberapa kali menunaikan haji, yang paling berkesan baginya adalah karena ia selalu jalan kaki ke mana-mana. “Ini sengaja karena supaya pahalanya lebih banyak,” katanya.

Bukan karena tidak ada kendaraan bermotor. Namun, untuk pergi ke tempat ibadah dari rumah yang ditinggalinya, jika memang sanggup berjalan kaki, ia memilih untuk berjalan. “Karena, satu langkah dihitung satu kebaikan,” katanya.

Ia pun tak pernah merasakan kelelahan atau berat dalam menjalankan haji ini karena ia melakukannya dengan senang hati.

Ia juga selalu mencari momen-momen kebersamaan agar bisa bersenang-senang. Walaupun telah disediakan rumah, ia sering kali memilih tidur bersama-sama dengan jamaah lain agar bisa punya teman mengobrol dan melakukan hal bersama-sama.

Ketika berada di Arab Saudi, ia sering melihat tentang pembalasan apa yang sering dilakukan orang pada kesehariannya. Apa yang pernah diucapkan oleh orang tersebut akan dialami di sana. Jika pernah mengucapkan sesuatu yang buruk pada orang lain, nanti orang tersebut bisa mengalami sendiri.

“Sebenarnya hal ini untuk mengingatkan kita agar ketika berucap atau melakukan sesuatu ke orang lain. Yang baik-baik saja, jangan yang buruk karena nanti akan dibalas langsung ke kitanya,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement