Kamis 03 Oct 2013 03:31 WIB

Atasi Kemacetan, Tim Transportasi Buka Rute Baru

Transportasi jamaah haji di Makkah.
Foto: Republika/Heri Ruslan
Transportasi jamaah haji di Makkah.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Tim transportasi Daerah Kerja Makkah berunding dengan naqabah (organda-red) dan perusahaan penyedia bus (Rawaheel), agar membuka rute baru untuk mengurai kepadatan menuju Masjidil Haram.

"Mulai 2 Oktober, kita akan membuka rute baru bagi jamaah haji yang tinggal di Bakhutmah. Jalur rute itu adalah dari Halte 1 Bakhutmah menuju Terminal Kudai, lalu dari Terminali Kudai baru menuju Bab Malik Masjidil Haram," kata Kepala Seksi Pelayanan Transportasi Daker Makkah Akhmad Wahyudi di Makkah, Rabu sore waktu setempat.

Menurut dia, jamaah haji dari Halte 1 Bakhutmah naik ke Kudai dengan Bus Rawaheel, kemudian turun ganti Bus Saptco menuju Bab Malik. Bus Saptco ini diperuntukkan juga bagi jamaah dari negara lain, tidak khusus untuk Indonesia.

Bakhutmah, kata Wahyudi, adalah kawasan pemondokan jamaah haji Indonesia yang mencakup sektor 7, 8, dan 9. Total jamaah haji Indonesia yang tinggal di kawasan ini mencapai 70.000 orang atau hampir 50 persen dari total jamaah sekarang.

Di wilayah tersebut terdapat tiga halte pemberhentian bus shalawat (bus pengantar jamaah pada waktu-waktu salat) yang mengantarkan jamaah haji Indonesia ke Masjidil Haram dan beroperasi selama 24 jam.

"Rute baru ini diberlakukan untuk pemberhentian bus halte 1 Bakhutmah dan diharapkan dapat mengangkut sekitar 9.000 jamaah," kata Wahyudi. "Adapun halte 2 dan halte 3, tetap menggunakan rute Bakhutmah langsung Terminal Ghazza," tambah Wahyudi.

Menurut Wahyudi, pembukaan rute baru ini bertujuan agar jamaah lebih nyaman karena jarak dan waktu tempuh lebih cepat.

Selain itu, katanya, pembukaan rute baru ini juga diharapkan dapat mengurangi kepadatan di Ghazza, khususnya pada jam-jam setelah Subuh dan Isya.

Mulai 2 Oktober, sambung Wahyudi, dioperasikan 34 bus untuk rute Bakhutmah-Ghazza, dan 10 bus untuk rute Bakhutmah-Kudai-Bab Malik.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement