Jumat 04 Oct 2013 10:44 WIB

Menggapai Pintu Ka'bah, Apa Keutamaannya?

 Kabah di Masjidil Haram Makkah, Arab Saudi, Selasa (23/10).  (Hassan Ammar/AP)
Kabah di Masjidil Haram Makkah, Arab Saudi, Selasa (23/10). (Hassan Ammar/AP)

REPUBLIKA.CO.ID, Assalamualaikum Wr Wb

Ustaz, banyak jamaah haji dan umrah yang berlomba menggapai pintu Ka’bah dan berdoa. Apakah keutamaannya ?   

Bintang Siregar

Tangerang, Banten

Jawab:

Waalaikumussalam Wr Wb

Tidak ada hadis Nabi ataupun atsar Sahabat yang menunjukkan keutamaan dari pintu Ka’bah. Karenanya berlomba menggapai pintu Ka’bah adalah perbuatan yang ghoir masyru’ (tidak disyari’atkan).

Pintu Ka’bah telah berkali-kali diganti. Jika memiliki keutamaan tentunya tidak akan diganti-ganti hingga kini. Di masa Nabi Ibrahim pintu Ka’bah tidak setinggi sekarang. Dahulu  ada dua pintu di timur dan barat tanpa daun pintu. Rata dengan tanah. Rasulullah SAW berkeinginan mengubah Ka’bah yang seperti sekarang kembali seperti di masa Ibrahim As, termasuk mengubah pintunya. Akan tetapi beliau khawatir akan akidah ummat yang saat itu belum kuat. 

“Andai saja kaummu tidak baru saja meninggalkan kejahiliyahan niscaya aku akan memerintahkan supaya Ka’bah itu dibongkar, maka aku memasukkan ke dalamnya apa yang telah dikeluarkan darinya dan aku akan menyejajarkan dengan tanah, dan aku akan jadikan untuknya pintu di timur dan pintu di barat, dan dengannya aku telah mengembalikannya kepada fondasi Ibrahim” (HR  Bukhori dan Muslim).

Jika kita melihat orang bergelantungan di bawah pintu Ka’bah atau berlomba menggapai pintu itu, maka dengan pengetahuan manasik yang benar, kita tidak akan mengikutinya. Cukuplah kita melakukan apa-apa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW dalam mengerjakan berbagai kegiatan di sekitar Baitullah ini.

Kadang banyak jamaah yang aneh, hal-hal yang dituntunkan Rasul saja banyak yang belum dikerjakan, namun sudah terlalu banyak mengerjakan hal-hal ibadah yang tidak dituntunkan Rasulullah SAW. 

Ibadah itu bukan sekedar mengikuti perasaan atau ikut-ikutan. Ingat pada sabda Nabi “khudzuu ‘anni manaasikakum” (ambilah dari aku manasikmu)—HR Muslim. 

HM Rizal Fadillah

Pembimbing Haji/Umrah dan  Pimpinan SYARAFA Tour & Travel Bandung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement