REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Calon jamaah haji asal Aceh diimbau mewaspadai dehidrasi atau kekurangan cairan dalam tubuh selama berada di Tanah Suci dan dianjurkan memperbanyak mengkonsumsi buah-buahan dan air zamzam.
"Kami mengimbau jamaah mewaspadai kekurangan cairan karena bisa berpengaruh pada organ tubuh," kata Ketua Unit Pelayanan Kesehatan Embarkasi Banda Aceh dr Nungki Nasfarisa di Banda Aceh, Jumat.
Menurut dia, kekurangan cairan bisa terjadi karena suhu panas. Pengalaman tahun lalu, suhu di Mekkah mencapai 45 derajat celsius. "Pengalaman saya tahun lalu suhunya mencapai 45 derajat. Ada reaksi tubuh ketika kita turun dari bus AC atau ruangan berpendingin udara. Rasanya seperti menyengat," kata dia.
Untuk menghindari dehidrasi, dr Nungki menyarankan para calon haji memperbanyak mengonsumsi air minum dan buah-buahan.
Selain itu, dr Nungki juga mengingatkan jamaah calon haji asal Aceh untuk selalu menggunakan masker dan kaca mata menghindari debu.
"Debunya terasa tajam. Kalau tidak tahan bisa mimisan atau keluar cairan dari hidung serta bisa membuat merah. Kalau bisa, masker tetap dipakai di kamar," kata dr Nungki.
Menyangkut calon haji Embarkasi Banda Aceh yang gagal berangkat, ia mengatakan sejak kloter satu hingga empat, hanya ada dua calon haji gagal berangkat.
"Ada dua gagal berangkat. Satu karena hamil empat minggu dan satu lagi patah tulang. Selain itu, ada lima calon haji yang masih ditunda keberangkatannya," kata dia.
Lima calon haji tersebut, kata dia, di antaranya ada mengidap gejala penyakit menular. Namun, setelah diperiksa intensif, calon haji tersebut sudah diberangkatkan dengan kloter berikutnya.
Kemudian, ada yang menolak disuntik vaksin. Yang bersangkutan akhirnya diberangkatkan dengan kloter berikutnya karena bersedia suntik vaksin.
Tiga calon haji lainnya juga ditunda keberangkatan. Dua di antaranya dirawat di rumah sakit karena anemia. Seorang lagi menemani suaminya yang sakit, kata dia.
"Kami akan terus memantau perkembangan dua calon haji yang sedang dirawat di rumah sakit. Jika sudah memungkinkan, mereka akan kami jemput untuk diberangkatkan ke tanah suci," kata dr Nungki.