Sabtu 05 Oct 2013 15:33 WIB

Memasuki Puncak Haji Jamaah Diimbau Tak Forsir Tenaganya

Rep: amri amrullah/ Red: Taufik Rachman
 Ribuan jamaah haji melontar jumrah, yakni melempar batu pada pilar yang melambangkan setan di Mina dekat kota suci Makkah, Jumat (26/10). (Hassan Ammar/AP)
Ribuan jamaah haji melontar jumrah, yakni melempar batu pada pilar yang melambangkan setan di Mina dekat kota suci Makkah, Jumat (26/10). (Hassan Ammar/AP)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Memasuki awal hingga 10 Zulhijah merupakan masa-masa puncak pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci. Pada saat inilah jutaan jamaah haji dari seluruh dunia berkumpul di Makkah dan bergerak bersamaan ke Armina (Arafah – Muzdalifah – Mina). Untuk itu, Amirul Hajj Indonesia 2013,  Suryadharma Ali meminta jamaah haji dapat mewaspadai segala kemungkinan terburuk yang dapat terjadi pada puncak pelaksanaan musim haji tahun ini.

"Kita himbau para jamaah haji Indonesia waspada pada puncak pelaksanaan haji, terutama menjaga kesehatan dan tidak memaksakan ibadah yang tidak wajib. Karena inti ibadah haji adalah wukuf di Arafah," ujar Suryadharma yang juga sebagai Menteri Agama (Menag) kepada rekan wartawan di ruang VIP Bandara Soekarno Hatta, sesaat sebelum berangkat ke Tanah Suci untuk mengecek pelayanan terakhir sebelum puncak ibadah haji disana, Sabtu (5/10).

Suryadharma mengingatkan pada saat di Armina merupakan masa-masa yang cukup menguras tenaga dan fisik jamaah. Karenanya, ia berharap jamaah jangan memporsir tenaga dan fisiknya bagi ritual yang tidak wajib. Terlebih bagi jamaah haji yang beresiko tinggi. "Kita tidak mau jamaah haji Indonesia malah tenaga, fisik dan staminanya menurun selama di Armina," imbuhnya.

Ia mengatakan, puncak pelaksanaan ibadah haji pada tahun ini, yakni Wukuf di Arafah akan dilaksanakan pada Senin, 14 Oktober 2013 atau 9 Zulhijah 1434 H. Dan selama jamaah haji di Armina, jamaah akan mendapatkan pelayanan fasilitas makan secara katering oleh 19 penyedia layanan katering. Jamaah akan mendapat makan sebanyak 16 kali berupa nasi kotak. Selain itu disiapkan pula coffe shop bagi jamaah termasuk penyediaan air panas dan dingin.

Pihaknya juga telah menyiapkan bus angkutan bagi jamaah haji Indonesia di Armina. Akan tetapi Suryadharma mengatakan, kemacetan disaat puncak selesainya Arafah ini tidak bisa dihindari karena pada saat itu, seluruh jamaah 'tumplek' bersamaan di Arafah menuju Muzdalifah dan Mina. Karenanya banyak kendaraan yang tidak bisa bergerak termasuk bus yang sudah disiapkan tadi. Sehingga, kata dia, banyak jamaah yang memilih untuk berjalan kaki menuju Muzdalifah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement