REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Waktu menjelang Sabtu dini hari ketika serombongan warga Indonesia sampai di Masjid Tan'eem, namun, masjid yang juga dikenal sebagai Masjid Aisyah --karena Siti Aisyah pernah berihram di sana-- itu sudah sangat ramai.
Ratusan orang berbondong-bondong secara berkelompok datang dan pergi. Umumnya mereka datang untuk berihram sebelum melaksanakan ibadah umroh atau disebut miqat.
Masjid yang berlokasi di kawasan Al Hil, arah kota Madinah dari Mekkah itu memang salah satu masjid yang menjadi miqat bagi siapapun yang ingin melaksanakan umroh.
Bahkan, karena jaraknya yang hanya 7,5 km dari Mekkah, masjid tersebut menjadi pilihan bagi warga Mekkah yang ingin melaksanakan umroh.
Seperti diketahui, untuk melaksanakan umroh maupun haji, seseorang harus berada di luar Tanah Haram untuk melaksanakan niat ihram dan mengenakan pakaian ihram.
Meski demikian, tidak sedikit orang-orang dari luar Makkah, bahkan dari luar Arab Saudi yang memilih berihram di masjid tersebut.
Fasilitas yang disediakan cukup lengkap, antara lain fasilitas untuk mandi, berganti pakaian bagi mereka yang akan umroh, dan tempat berwudhu bagi yang akan melaksanakan shalat.
Masjid juga menyediakan air zamzam untuk diminum pengunjung masjid. Di luar, sejumlah angkutan umum berupa minubus dan taksi berjejer, yang hampir semua menawarkan jasa angkutan menuju Masjidil Haram.
"Haram, Haram..," begitu para penjual jasa angkutan itu menawarkan jasa pada para calon penumpang.
Dan para jemaah yang sudah mengenakan pakaian ihram itu tidak perlu waktu lama untuk
mencapai Masjidil Haram. Pada saat dini hari seperti itu, tidak sampai setengah jam mereka sudah sampai di Masjidil Haram.