REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Setiap tahun, juru masak dari penyedia layanan haji di seluruh dunia bersaing selama musim haji menawarkan aneka pilihan makanan dari budaya berbeda.
Selain aspek spiritual ibadah haji, para jamaah biasanya cukup tertarik dengan layanan khusus yang mereka terima dari penyelenggara haji. Sebagian besar penyedia layanan haji membawa sendiri juru masak untuk menyiapkan makan siang dan malam jamaah haji.
Tahun lalu, hidangan Iran sangat populer. Dengan bumbu rempah yang kaya dan menu yang beragam, menu Persia ini memecahkan rekor penyajian hingga 30 ribu kali dalam sehari.
"Penyelenggara haji Kuwait biasanya membawa juru masak, perlengkapan dan bahan makanan sendiri. Itu untuk menjamin kualitas makanan yang disajikan karena orang Kuwait sulit menerima jenis makanan lain," ujar Khaled Husein Al-Khaledi dari salah satu agen perjalanan haji Kuwait kepada Al-Arabiya, Kamis (3/10).
Dia menambahkan, beberapa penyelenggara haji bekerja sama dengan restoran atau agen katering terkenal di Makkah dan Madinah. Makanan kemudian disajikan pada jamaah dalam nasi boks. Namun, penyajian dengan nasi boks biasanya tidak disukai jamaah dari Arab.
Koki Soroud Omar yang kerap kali ikut dalam perjalanan haji mengatakan dia mengganti menu makanan sesuai kebangsaan jamaah. Dia mengatakan setiap juru masak dan kru mereka bersaing menyajikan menu terbaik dari negaranya.
Musim haji menjadi kesempatan langka bagi koki internasional untuk bertemu dan menyajikan makanan bagi lebih dari tiga juta orang di tempat yang sama.




