REPUBLIKA.CO.ID, MAKAH -- Puncak musim haji sudah dimulai. Beragam persiapan khusus pun dilakukan. Salah satunya adalah penyediaan shelter emergency yang bisa digunakan oleh para jamaah haji dalam keadaan darurat.
Laman saudigazette menjelaskan, Pemerintah Arab Saudi, melalui badan pertahanan sipil, memastikan akan memberikan layanan maksimal pada para jamaah haji. Layanan terbarunya adalah menyiapkan jalur evakuasi dan shelter emergency.
Di situs-situs haji, awal pekan ini telah disiapkan shelter yang bisa menampung 50 ribu jamaah haji dalam keadaan darurat.
Selain itu, disiapkan 1200 petugas untuk mengontrol situasi dan mengatasi jika terjadi kondisi darurat. Sejumlah 1500 personel khusus ditugaskan untuk melayani rombongan jamaah haji ketika melakukan mabit di Mina.
Shelter-shelter darurat terhubung dengan Kereta Mashair, yang biasa digunakan untuk transportasi sehari-hari penduduk Arab Saudi.
Khusus untuk persiapan kondisi darurat, dibuatkan ruang tersendiri bagi jamaah haji. Jatah di kereta ini bisa menampung sebanyak 133 ribu jamaah haji yang membutuhkan pelayanan darurat.
Duabelas tim pasukan keamanan juga disiagakan di situs-situs penting dalam menjalankan rukun haji. Mereka bertugas untuk melakukan pengawasan lebih ketat dan sudah terlatih untuk menjinakkan bahan peledak jika ditemukan.
Komandan Pasukan Keamanan Mayor Jendral Yahya Al Zahrani mengatakan, petugas keamanan Masjidil Haram telah diberikan informasi tentang detail informasi penyelamatan, ketika terjadi kondisi darurat, baik di dalam masjid hingga ke area sekitarnya.
Al Zahrani mengaku, telah memikirkan semua opsi dan skenario ketika terjadi kondisi darurat. "Kami sudah menyiapkan rencana sesuai prosedur penanganan," katanya.