Rabu 09 Oct 2013 14:36 WIB

Ketua Komisi VIII: RI Masih Bisa Dapatkan Kuota Haji Lebih Banyak

Rep: Hannan Putra/ Red: A.Syalaby Ichsan
Jamaah haji wukuf di Jabal Rahmah, Arafah.
Foto: Antara/Zarqoni Maksum
Jamaah haji wukuf di Jabal Rahmah, Arafah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jamaah haji Indonesia adalah jamaah haji terbesar ketimbang jamaah haji lain dari seluruh dunia yang datang ke Tanah Suci. Kendati demikian, kuota haji untuk Indonesia dirasa tetap masih kurang dari yang semestinya.

Jika dibanding dengan negara- negara Muslim besar lainnya seperti Iran dan Turki, Indonesia dinilai bisa mendapatkan kuota haji yang lebih banyak.

Ketua Komisi VIII DPR RI Ali Maschan Moesa mengatakan, sebenarnya kuota haji berdasarkan konvensi Organisasi Konferensi Islam (OKI) adalah 10 persen dari jumlah umat Islam. Namun tampaknya hal itu tidak lagi menjadi acuan bagi pemerintah Arab Saudi.

Ia mengalkulasikan, jumlah penduduk Indonesia saat ini adalah 247 juta jiwa. Sekira umat Islam ada 230 juta jiwa, jika diambil sepuluh persen dari jumlah tersebut seharusnya Indonesia mendapatkan kuota haji sebanyak 225 juta hingga 230 juta jiwa.

Namun, kuota haji yang diberikan pemerintah Arab Saudi saat ini hanya 218 juta. Itu pun masih dikurangi pemotongan kuota 20 persen karena pemugaran Masjidil Haram.

"Sebenarnya kerajaan Arab Saudi tidak mutlak memberlakukan 10 persen hasil konvensi itu. Misalnya Iran yang hanya mempunyai penduduk 60 juta mendapatkan kuota 90 ribu orang. Ini kan sudah lebih 15 persen," jelasnya ketika dihubungi Republika via telepon, Rabu (9/10) di Madinah.

Tampaknya, ungkap dia, perlu ada pendekatan-pendekatan pemimpin negara Muslim dengan Raja Arab Saudi untuk melakukan lobi-lobi politik terkait kuota. Menurut Ali, tahun ini Indonesia terpaksa harus memaklumi, bahkan hingga 2 tahun kedepan.

Menurutnya, setelah selesai pemugaran Masjidil Haram tahun 2015 mendatang, daya tampung Masjidil Haram bisa 2 kali lipat. Dia menjelaskan, saat itu Indonesia bisa meminta kuota lebih banyak. "Paling tidak kita dapat (kuota) 300 ribu. Atau setidaknya 250 ribu itu sudah lumayan," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement