REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Muslim disarankan menyewa orang yang dapat diandalkan untuk melakukan haji badal atas nama orang yang meninggal, sakit kronis atau yang tidak bisa menunaikan ibadah haji.
Menteri di Departemen Perdana Menteri Datuk Seri Jamil Khir Baharom mengatakan beberapa individu yang menawarkan layanan ini dikhawatirkan tertahan di Bandara Internasional Kuala Lumpur karena gagal memperoleh visa haji. Akibatnya, mereka malah tidak bisa melakukan badal haji.
"Seorang individu hanya diizinkan melakukan satu kali haji badal. Jika orang yang disewa itu telah mengumpulkan uang untuk 10 haji badal, tanyakan siapa yang akan melaksanakan sembilan sisanya. Apakah mereka memenuhi syarat melakukan haji badal?" katanya kepada wartawan, seperti dilansir Bernama, Kamis (10/10).
Bahkan, penyelenggara haji Tabung Haji mengalami kesulitan menunjuk orang untuk melakukan haji badal bagi 2.500 orang. Setelah mewawancarai sejumlah orang, ternyata mereka tidak memenuhi syarat karena kurangnya pengetahuan.
Jamir Khir mengatakan Tabung Haji akan melakukan haji badal bagi tujuh anggota pasukan keamanan yang tewas selama bentrokan bersenjata Sulu di Lahad Datu,Sabah pada Maret lalu.
Mengenai pemotongan kuota haji sebesar 20 persen, Malaysia akan mematuhinya. Namun, akan meminta tempat tambahan.
Dia mengatakan 1,3 juta jamaah Malaysia berada dalam daftar tunggu haji. Calon jamaah yang baru terdaftar harus menunggu selama 50 tahun untuk mendapatkan giliran melakukan ibadah haji.
"Oleh karena itu kami memberikan prioritas kepada orang tua berusia 75 tahun ke atas. Ironisnya, sudah ada 14.000 orang yang berusia lebih dari 75 tahun dalam daftar tunggu. Jadi, calon jamaah yang belum pernah menunaikan haji akan pergi lebih dulu," tambahnya. n bernama