REPUBLIKA.CO.ID, ARAFAH -- Menjelang puncak wukuf di Arafah, dua orang jamaah calon haji (calhaj) Indonesia dirujuk ke Rumah Sakit Jabbal Rahmah, Senin (14/10) pagi. Maka total ada enam orang yang dirujuk ke RS tersebut selama prosesi wukuf.
"Satu orang menderita penyakit paru kronik dan satu lainnya termasuk kategori keadaan umum lemah serta dehidrasi," kata Prof Dr Tjandra Yoga Aditama, SpP (K)., DTCE, MARS, Ketua Tim Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan.
Kedua calhaj terakhir terpaksa dievakuasi menggunakan kendaraan yang biasa dipakai Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Anggito Abimanyu. Pasalnya, stiker khusus pada kendaraan tersebut memungkinkan untuk keluar masuk wilayah wukuf Arafah.
Namun, lokasi Rumah Sakit Jabbal Rahmah tempat mereka dirawat masih berada di Arafah. Maka terkait ibadah, mereka masih terhitung melakukan wukuf.
Seorang calhaj sempat menjalani proses hemodialisa di RS An Noor pada Ahad malam. Namun, proses tersebuy berlangsung. empat jam dan ia kini telah berada di maktabnya kembali.
Hingga Senin pagi, 35 orang mendapat rawat jalan tiga orang wafat sejak jamaah tiba di Arafah. "Dua orang wafat karena serangan jantung dan satu orang wafat karena gangguan pernapasan," kata penanggung jawab kesehatan wilayah Arafah, Dr Masrip Sarumpaet, MKes, Senin pagi.
Menurut Masrip, calhaj yang mendapat rawat jalan diakibatkan gangguan kardiovaskuler, dehidrasi, gangguan pernapasan, dan beberapa orang menderita gangguan saluran cerna.
Sementara itu seluruh kloter dari Indonesia dilaporkan sudah masuk lokasi wukuf di Arafah, Ahad (13/10) pukul 22.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Jamaah haji Indonesia menempati 48 maktab dengan nomor maktab tersebar antara 1 - 100. Bus pertama diberangkatkan sejak Ahad pukul 07.00 WAS.