REPUBLIKA.CO.ID, MINA -- Jamaah haji dari seluruh dunia kini fokus pada prosesi melontar jumrah di Mina seusai menjalani wukuf di Arafah pada Senin (14/10). Senin malam hingga Selasa (15/10) dini hari, jamaah mabit atau bermalam di Muzdalifah sekaligus memungut batu untuk melontar jumrah.
Pantauan Republika sepanjang Senin malam hingga Selasa dini hari, jalanan menuju Mina dipadati bus-bus besar dan kendaraan minibus. Jamaah haji Indonesia sambil menggelar tikar rebahan di sebidang tanah yang telah dipagari di pinggir jalan wilayah Muzdalifah.
Pemerintah Saudi mewajibkan kendaraan yang memasuki wilayah Arafah, Mina, dan Muzdalifah (Armina) memiliki stiker khusus. Sekretaris Kepala Satuan Operasi Armina Solihuddin Nasution mengatakan, kebijakan ini untuk mengurangi kemacetan parah di sepanjang ruas Muzdalifah-Mina.
Perjalanan dari Muzdalifah menuju Masjidil Haram menggunakan bus bisa memakan waktu lima jam. Kemas Irawan dan Yudhiarma, petugas haji yang berangkat dari Muzdalifah pada Selasa pukul 00.01 waktu Saudi, tak bisa melanjutkan perjalanan menggunakan bus ke Masjidil Haram karena kemacetan parah.
"Kami terpaksa turun di wilayah Mahbas Jin untuk kemudian berjalan kaki menuju Masjidil Haram," kata Kemas yang diamini Yudhi.
Perjalanan ke Masjidil Haram harus ditempuh berjalan kaki karena jalan-jalan ditutup menjelang persiapan shalat Id di Masjidil Haram. Perjalanan membutuhkan waktu sejam dari Mahbas Jin ke Masjidil Haram. "Jamaah yang berjalan kaki seperti air bah tumpahan dari Muzdalifah," kata Yudhi.
Jamaah asal Embarkasi Aceh (BTJ-6) Muhammad Gani (72 tahun) telah melakukan lontar jumrah pada Selasa pagi. "Tapi kakinya terkilir sewaktu turun dari eskalator di lantai dua Jamarat," kata Usman Zain, menantu Gani. Gani belum bisa memastikan kapan dirinya melaksanakan tawaf ifadhah. "Kami masih menunggu kabar dari ketua rombongan," kata Gani.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Anggito Abimanyu mengatakan, pergerakan jamaah dari Muzdalifah ke Mina untuk lontar jumrah maupun ke Masjidil Haram untuk tawaf ifadah berjalan lancar. "Jamaah haji reguler umumnya ke Mina dahulu, sedangkan haji khusus ke Haram," kata Anggito.
Pergerakan jamaah dari Arafah ke Muzdalifah bahkan lebih cepat dari jadwal semula. Untuk rute Arafah-Muzdalifah awal kedatangan pukul 17.55 dan akhir kedatangan pukul 23.50. Ini lebih cepat dari rencana awal yaitu pukul 02.00.