REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Yeyen Rostiyani dari Makkah, Arab Saudi
MAKKAH -- Presiden Islamic Development Bank (IDB) Dr Ahmad Mohamed Ali Al Madani mengajak jamaah haji Indonesia untuk menggunakan fasilitas rumah pemotongan hewan (RPH) yang dikelola IDB di Makkah.
Proyek yang disebut Saudi Project for the Utilization of Hajj Meat (Adahi) itu menjual dan memotong hewan dam dan kurban.
“Kami menjamin fasilitas ini memenuhi syarat syar'i dan kesehatan,” kata Ahmad, saat menerima kunjungan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kementrian Agama, Anggito Abimanyu, Kamis (17/10).
Dalam kunjungan itu, Anggito dan Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang M Zainul Majdi menunjukkan kupon hewan kurban yang dibeli di Adahi. Keduanya ikut menyaksikan penyembelihan kambing yang telah dibeli di Adahi.
Menurut temuan IDB, dari pembayaran dam dan hewan kurban jamaah haji yang diserahkan kepada calo hanya 50 persen saja yang dipotong dan disalurkan kepada orang yang berhak. Sisanya, kadang dijual secara komersial.
“Jika Anda tidak yakin dengan proses pemotongan hewannya, Anda lebih baik mengganti dam dengan puasa 10 hari. Itu lebih baik daripada membayar dam dengan cara yang salah,” katanya.
Untuk menjamin persyaratan kehalalan dan kesehatan, RPH ini memiliki 800 pengawas syariah dan 800 dokter hewan. RPH yang didirikan sejak 1983 ini memperkerjakan 20 ribu tenaga penyembelih. Saat ini, Adahi memiliki tujuh fasilitas RPH untuk pemotongan kambing, sapi, dan unta.
Ahmad pun menjamin bahwa fasilitas Adahi juga ramah lingkungan. “Kami yakin, jamaah haji Indonesia tidak mau merusak atau membahayakan lingkungan dan warga di sini, jadi silakan datang ke fasilitas kami,” katanya.
Secara total, ada 42 ribu orang yang bekerja di Adahi. “Ini menjadi rumah pemotongan hewan terbesar di dunia,” kata Ahmad.
Hewan yang sudah dibeli akan dibawa ke tempat penyembelihan, lalu disembelih secara manual. Hewan itu kemudian digantung dan menggunakan sistem ban berjalan memasuki ruang pengulitan. Setelah pengulitan, barulah hewan itu dipotong-potong.
“Kami berharap, proyek ini dikenal saudara-saudara kami di Indonesia, sehingga mereka dapat memanfaatkan fasilitas ini untuk dam atau kurban,” papar dia.
Untuk per kambing, misalnya, saat ini harganya 503 riyal Arab Saudi (SAR). Tapi, pembeli mendapat potongan karena ada subsidi 40 SAR dari Pemerintah Saudi.
Adahi tidak mengenakan biaya tambahan untuk proses pemotongan kambing. Tapi, untuk pemotongan sapi dan unta dikenakan biaya 150 SAR di luar harga hewan.
Tahun lalu, sekurangnya satu juta kambing yang dipotong selama musim haji. Tahun ini, Adahi menurunkan targetnya menjadi 770 ribu kambing karena kuota jamaah haji dunia juga dipotong 20 persen.
Pada Kamis pagi, tercatat lebih dari 655 ribu kambing sudah dipotong. Daging dari seluruh hewan ini dapat disalurkan kepada orang-orang yang berhak di 28 negara.