REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Sebanyak 368 jamaah haji Indonesia akan dipulangkan lebih awal dari jadwal pemulangan yang semestinya atau yang biasa disebut sebagai tanazzul.
“Sampai dengan malam ini, Sabtu (19/10), jamaah haji Indonesia yang mengajukan tanazzul sudah 368,” terang Kepala Seksi Kedatangan dan Pemulangan Miftahul Maulana, seperti dikutip dari Media Center Haji (MCH).
Tanazzul merupakan proses pemulangan dini jamaah haji Indonesia. Melalui proses tanazzul, jamaah haji Indonesia bisa pulang lebih awal dari jadwal yang semestinya.
Dalam prosesnya, jamaah haji harus mengajukan permohonan tanazzul kepada Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah. Atas permohonan tersebut, Kepala Daker akan membuat skala prioritas dan menyesuaikannya dengan ketersediaan kursi penerbangan.
Tanazzul diberlakukan dengan prinsip untuk mengoptimalkan ketersediaan kursi penerbangan sehingga tidak kosong. Adapun skala prioritas atas permohonan tanazzul yang diajukan jamaah adalah karena alasan sakit, dinas, dan keperluan lainnya.
Miftah menjelaskan, jamaah haji Indonesia yang mengajukan tanazzul, umumnya karena beberapa alasan, diantaranya karena alasan sakit.
Menurut Miftah, jamaah yang dalam keadaan sakit bisa mengajukan permohonan untuk dipulangkan lebih awal dari jadwal kepulangan yang semestinya agar bisa segera mendapatkan pengobatan di Tanah Air.
Ini tentunya setelah mendapat rekomendasi dokter bahwa yang bersangkutan memang dibolehkan untuk melakukan penerbangan.“Sakit menjadi prioritas utama pemenuhan permohonan tanazzul jamaah haji Indonesia,” kata Miftah.
Alasan tanazzul lainnya adalah karena penggabungan kloter. Menurut Miftah, beberapa jamaah haji Indonesia ada yang tertunda keberangkatannya ke Tanah Suci. Karena alasan sakit misalnya, jamaah yang semestinya berangkat dengan kloter A terpaksa harus menunda keberangkatannya hingga kondisinya pulih.
Setelah sehat, jamaah tersebut kemudian diberangkatkan dengan kloter selanjutnya. Dalam proses pemulangan, jamaah yang bersangkutan digabungkan dengan kloter awalnya sehingga akan pulang lebih awal. “Inilah yang disebut tanazzul karena penggabungan kloter,” terang Miftah.
Selain itu, dari data yang sudah masuk, permohonan tanazzul juga dikarenakan alasan keperluan dinas dan keperluan pendidikan (ujian). “Sampai dengan malam ini sudah ada 368 jamaah dan jumlah ini biasanya akan terus bertambah sesuai dengan pengajuan yang masuk,” kata Miftah.
Proses pemulangan jamaah haji Indonesia gelombang satu ke Tanah Air sudah berlangsung sejak Sabtu (19/10) malam. Jamaah pertama yang dipulangkan ke Tanah Air adalah kloter 1 embarkasi Jakarta-Pondok Gede. Mereka dijadwalkan akan diterbangkan dengan pesawat Garuda GA 7401 dari Bandara King Abdul Aziz Internasional Airport Jeddah pada Ahad (20/10) pukul 07.20 waktu setempat.