REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Pelaksanaan ibadah haji tahun ini, berbeda dengan tahun sebelumnya karena terjadi pengurangan jumlah kuota haji untuk seluruh dunia sebesar 20 persen. Kondisi tersebut berdampak pada pelayanan haji yang lebih baik.
Jamaah haji Indonesia termasuk yang mengalami poengurangan kuota. Menanggapi hal tersebut, mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, (JK) yang juga Ketua Dewan Mesjid Indonesia menilai jika pelaksanaan haji tahun 2013 ini berjalan dengan baik terutama jamaah haji Indonesia terkelola dengan baik dan lancar oleh Departemen Agama RI. ''
"Pengurangan kuota dan ketatnya Kementerian Agama dalam menerapkan pengurangan tersebut membuat pelayanan bagi jamaah haji Indonesia lebih maksimal. Hal ini terlihat pada saat wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah dan melontar jumrah di Mina,'' kata JK dalam siaran persnya yang diterima Ahad (20/10).
Menurutnya, momen wukuf, mabit dan melontar jumrah sangat penting bagi pelaksanaan haji. Bus yang digunakan Kementerian Agama untuk para jamaah dinilainyaa bagus.
Makanan juga tersedia cukup, perjalanan lancar praktis tanpa kemacetan selain karena hambatan kepadatan kendaraan di saat jamaah haji bergerak serentak dari Arafah menuju Mina.
''Tahun ini, hampir seluruh fasilitas yang dibangun pemerintah Arab Saudi, seperti jalur kereta api, fasilitas di Mina, serta infrastruktur jalan sudah selesai. Sehingga menunjang kelancaran pelaksanaan ibadah haji haji. Membuat seluruh akses terbuka dengan baik," ujar JK.
Menurut JK yang tahun ini menunaikan ibadah haji atas undangan Kerajaan Arab Saudi, satu satunya kendala hanyalah pembangunan Mesjidil Haram yang belum rampung. Hal ini mengakibatkan otoritas setempat memperlakukan sistem buka-tutup masuk masjid.
Namun menurutnya, hal tersebut tidak terlalu masalah karena jamaah haji bisa menyesuaikan waktu masuk masjid sebelum ditutup oleh para askar yang berjaga jaga menjelang shalat.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
