REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Usai menjalankan rangkaian ibadah di Arafah – Muzdalifah – Mina dan menyelesaikan Tawaf Ifadlah dan Tawaf Wada’ di Masjidil Haram, jamaah haji khusus dipulangkan ke Tanah Air sejak 18 Oktober 2013.
“Sampai hari ini, sudah 2.854 jamaah haji khusus dari 36 penyelenggara yang sudah kembali ke Tanah Air,” tegas Kabid Pengendali Jamaah Haji Khusus, Khoirizi di Daker Makkah, Ahad (20/10). seperti dikutip dari Media Center Haji (MCH).
Khoirizi menjelaskan, jamaah haji khusus ini diterbangkan ke Tanah Air dengan beberapa maskapai. Menurutnya, jamaah yang diterbangkan dengan Garuda Indonesia dan Saudi Airlines akan langsung mendarat di Jakarta.
Maskapai lainnya, akan transit terlebih dahulu di daerah asal penerbangan itu dan atau sesuai program masing-masing Penyelenggara Ibadah Haji Khusus, apakah sekedar ganti pesawat atau juga melakukan traveling lainnya, jelas Khoirizi.
Sesuai Keputusan Dirjen No. 433/2013, kuota jamaah haji khusus setelah dipotong 20% menjadi 13.600 orang. Dari jumlah itu, yang dijadwalkan berangkat ke Tanah Suci adalah 13.554 orang. Namun, yang sampai di Arab Saudi hanya 13.553, karena ada satu orang yang meninggal di Tanah Air sebelum keberangkatan.
“Alhamdulillah semua proses haji jamaah haji khusus berjalan lancar tanpa suatu persoalan yang berarti,” kata Khoirizi.
Ditambahkan Khoirizi, pada saat Arafah, semua jamaah mengikuti prosesi ibadah. Namun, hanya 86,3% yang menjalankan Trawiyah, dan 83% yang melakukan nafar awal.
“Selama di Mina, 96,6% jamaah haji khusus tinggal di maktab, sedang sisanya kembali ke pemondokan,” tutur Khoirizi.“86,6% jamaah haji khusus, melakukan Arbain selama di Madinah,” tambahnya.
Sampai hari ini, lanjut Khoirizi, dilaporkan bahwa ada 2 jamaah haji khusus yang meninggal di Tanah Suci, yaitu di Madinah dan Makkah.