Senin 21 Oct 2013 09:34 WIB

Saudi Akan Kenakan Sanksi Pada Maskapai Pakistan

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Mansyur Faqih
Maskapai Penerbangan International Pakistan (PIA)
Foto: Pakistan Today
Maskapai Penerbangan International Pakistan (PIA)

REPUBLIKA.CO.ID, KARACHI -- Otoritas Penerbangan Sipil Arab Saudi (GACA) akan memberikan sanksi berat kepada Maskapai Penerbangan Internasional Pakistan (PIA). Hal tersebut menyusul pelanggaran aturan dan regulasi haji yang dilakukan. 

Menurut GACA, sebanyak 16 jamaah haji telah diterbangkan kembali ke Pakistan dengan penerbangan nomor PK746 pada 19 Oktober. Penerbangan itu dinilai telah melanggar ketentuan GACA yang menginstruksikan seluruh jamaah menunda perjalanan apa pun sebelum pukul 16.00 waktu setempat pada 19 Oktober. 

PIA, di sisi lain, telah memulai operasi pemulangan jamaah haji dengan mengerahkan sekitar 55 persen kekuatan armadanya. Sebanyak 15 dari 32 pesawat terkena sanksi tidak boleh terbang. 

Seperti dilansir The News edisi Ahad (20/10), lebih dari 67 ribu jamaah haji akan dipulangkan dengan 149 penerbangan khusus haji. Penerbangan pertama bernomor PK3202 mendarat dengan selamat di Lahore pada Ahad pagi. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun, masalah apa pun yang mungkin terjadi dalam  pemulangan jamaah haji akan membahayakan seluruh operasi. Ini disebabkan PIA tidak mempunyai rencana alternatif untuk melanjutkan operasi haji mereka. 

Penerbangan haji telah menjadi sumber pemasukan utama bagi PIA. Sayangnya, perencanaan jadwal yang tidak efisien, manajemen yang buruk, kurangnya peralatan dan imbas dari penyewaan pesawat mengakibatkan kurangnya kualitas layanan bagi jamaah haji Pakistan dalam operasi pemulangan mereka. 

Pesawat bernomor B-743 BGG, B743 BFY, B-773 BHW, B-773 BHV, B-772 BGL, A-31L BGP, A-310 BEU, A-310 BEC, A-31L BGO, A-31L BGN, B-737 BCF, ATR BHP, A-31LBGQ dan A-310 BEB saat ini tidak diizinkan beroperasi. Perkembangan yang lamban dari pesawat yang terkena sanksi ini bisa dilihat dari fakta bahwa ATR BHP telah dihukum sejak 17 Desember 2012. 

Sebuah sumber mengatakan, PIA juga kemungkinan besar tidak mampu menormalkan jadwal penerbangannya. Akibatnya penumpang bisa saja mengalami penundaan keberangkatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement