REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Jamaah haji asal Debarkasi Adi Soemarmo Surakarta, Jawa Tengah, yang wafat di Tanah Suci hingga pemulangan kelompok terbang pertama mencapai 30 orang.
Berdasarkan data yang diterima melalui Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Embarkasi Surakarta di Asrama Donohudan, Boyolali, Senin (21/10), hingga pukul 11.00 WIB, menyebutkan jamaah yang wafat di Tanah Suci bertambah lima orang sehingga kini menjadi 30.
Lima jamaah wafat tersebut yakni Salamet Ridwan (65 tahun) warga Tlogoimo RT 07 RW 01 Mliwis cepogo Boyolali tergabung kloter 68, m. Suradji (68) warga Krasak RT 01 RW 06 Ledok Argomulyo Kota Salatiga kloter 46. Kedua jamaah itu, wafat di Makkah, Sabtu (19/10).
Tiga jamaah wafat lainnya, yakni Supono (58) warga Jaten RT 15 RW 08 Jambakan Bayat Klaten kloter (63), Mundhofar (75) warga Pekutan RT 01 RW 02 Bayan Purwokerto kloter 17, dan Sujatmi (71) warga Demangan RT 02 RW 03 Ngunggahan Eromoko Wonogiri Klaten kloter 54.
Ketiga jamaah haji tersebut wafat di Makkah Arab Saudi, Minggu (20/10) karena sakit gangguan jantung. Dan, jenazah kelima jamaah itu dimakamkan di Syarayi Makkah.
Ketua Humas PPIH Debarkasi Adi Soemarmo Surakarta, Badrussalam, mengatakan jumlah jamaah yang wafat Jateng di Tanah Suci, hingga kedatangan rombongan haji kloter pertama asal Tegal, Senin ini, sebanyak 30 orang.
Menurut Badrussalam, rombongan haji kloter pertama dengan Pesawat Airbus 330 Garuda Indonesia tiba di Bandara Adi Soemarmo di Boyolali, pukul 07.01 WIB.
"Jumlah haji kloter pertama ini, sebanyak 374 orang, kemudian disusul rombongan kloter dua asal Kabupaten Tegal, pukul 09.42 WIB sebanyak 375 orang," kata Badrussalam.
Rombongan jamaah haji kloter tiga asal Tegal, dijadwalkan tiba di Bandara Adi Soemarmo di Boyolali, sekitar pukul 23.18 WIB.
PPIH Debarkasi Surakarta dalam kegiatan pemulangan rombongan haji tahun ini, totalnya berjumlah sebanyak 26.457 orang yang terbagi hingga 71 kloter. Pemulangan haji Jateng rencanaberakhir hingga 19 November mendatang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika