REPUBLIKA.CO.ID,
Jamaah haji ilegal masih meresahkan.
MAKKAH -- Penyelenggaraan haji 1434 Hijriyah telah selesai. Sejumlah persoalan masih muncul dari mulai jarak maktab yang terlalu jauh sampai dengan minimnya petunjuk arah berbahasa Indonesia.
Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan, Saudi berjanji akan mengundang Indonesia untuk memberikan masukan terkait masalah perhajian. Meski demikian, dia tetap mengkritik beberapa hal menyangkut penyelenggaran haji tahun ini.
Salah satu yang dipersoalkan Suryadharma Ali adalah masalah pemondokan. Dia berharap, tidak ada lagi jamaah Indonesia yang ditempatkan di Mina Jadid.
“Jamaah Indonesia banyak, kami meminta agar tidak ada jamaah kita yang ditempatkan di pemondokan di Mina Jadid. Jika terpaksa, kita akan minta izin menggunakan kereta yang menghubungkan Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina),” kata Menag seusia bertemu Menteri Urusan Haji Arab Saudi Dr Bandar bin Mohammed bin Hamza Asaad Al-Hajjar, Sabtu (19/10).
Suryadharma menilai, Jarak Mina Jadid terlalu jauh dari tempat pelemparan jumrah di Mina, yakni enam sampai delapan kilometer.
Sementara, tak sedikit jamaah Indonesia yang sudah berusia lanjut. Jamaah Indonesia seharusnya bisa diizinkan menggunakan kereta. Karena, jarak dari Mina Jadid ke stasiun kereta hanya dua kilometer.
Masukan lainnya adalah meminta Saudi memasang petunjuk dalam bahasa Indonesia. Sebelumnya, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia pernah mengatakan, segera merealisasikan penambahan penunjuk arah berbahasa Indonesia, khususnya di Masjidil Haram. Tapi, sampai kini belum ada kepastiannya.
Masalah pemotongan kuota juga akan menjadi salah satu bahasan. Pemerintah Arab Saudi memotong kuota Indonesia bersama negara-negara lain sebesar 20 persen menyusul renovasi di Masjidil Haram.
Walaupun begitu, Menag tetap memuji peningkatan kualitas penyelenggaraan haji kali ini. Dia memuji polisi yang dianggap telah mengatur lalu lintas dengan lebih baik di Arafah, Makkah, dan Mina.
“Atas nama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada Saudi dan jamaah Indonesia kami menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Pemerintah Saudi,” katanya.
Menteri Urusan Haji Saudi menyatakan, prosesi ibadah haji 1434 Hijriyah selesai pada Sabtu. “Namun, hari ini (Sabtu—Red) juga sekaligus menandai hari pertama persiapan haji 1435 Hijriyah,” ujar Menag menambahkan.
Indonesia juga mendukung langkah Arab Saudi yang melarang berhaji tanpa izin. Jamaah haji ilegal tersebut bisa merugikan mereka yang mengikuti jalur resmi.
Laman Saudigazeete melaporkan masih banyaknya jamaah haji ilegal pada tahun ini. Mereka terlihat tertidur di sembarangan tempat di Kota Madinah. Tak sedikit yang tertidur di teras Masjid Nabawi.
Orang-orang ini terlihat sangat lelah setelah menunaikan semua rukun haji. Karena mereka tidak mendapatkan akomodasi, mereka pun memanfaatkan tempat publik untuk beristirahat.
Meski dalam tahun ini tercatat terjadi penurunan jumlah jamaah haji ilegal, ternyata fenomena banyaknya jamaah yang tidur sembarangan masih terlihat.
Kebanyakan jamaah haji ilegal ini adalah warga Arab Saudi sendiri yang tinggal jauh dari Kota Madinah dan tidak menyiapkan akomodasi selama menunaikan rukun haji.
Tempat yang paling menjadi favorit untuk beristirahat adalah Masjid Nabawi. Karena, banyak ruang luas yang kosong di sana. Jamaah-jamaah ilegal ini datang ke Madinah lebih dulu.
Sebenarnya, Pemerintah Arab Saudi sendiri telah melarang adanya jamaah ilegal seperti ini. Apalagi, mereka terlihat mengerumun di tempat publik dan sering menganggu kenyamanan jamaah lainnya.